Berbagai kebijakan dari kementerian dikeluarkan untuk mendukung situs Geopark sebagai bagian pengembangan pariwisata nasional, termasuk menyalurkan dana alokasi khusus (DAK) untuk kabupaten/kota dalam mengelola dan pengembangan daerah situs tersebut.
Ini merupakan implementasi konsep pariwisata yang bertumpu pada konsep Geopark.
Sebab fungsi Geopark itu, harus bisa menjadi wahana pendidikan, konservasi dan pengembangan ekonomi masyarakat.
Situs-situs Geopark Pegunungan Meratus yang salah satunya Mata Air Panas Tanuhi itu sudah memenuhi syarat tersebut.
Dukungan Pemprov Kalsel
Penetapan status Pegunungan Meratus menjadi Geopark Nasional hingga ke Internasional sangat didukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Pemprov Kalsel melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menyatakan beberapa langkah pembangunan dilakukan pemerintah daerah guna mendukung penetapan Geopark Meratus Nasional sejak 2018. Bahkan hingga diajukan ke UNESCO Global Geopark (UGGp).
Baca juga: Melestarikan Balai Adat Malaris sebagai situs Geopark Meratus
Penetapan Geopark Meratus merupakan upaya konkrit Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menyelamatkan Meratus dari kerusakan lingkungan dan menjaga kelestarian habitat ekosistem asli.
Beberapa langkah yang akan dilakukan Pemprov Kalsel menyelamatkan Meratus, yaitu, membentuk badan pengelola geopark, "masterplane" pengembangan Geopark dan meningkatkan infrastruktur di dalamnya.
Selain itu, meningkatkan jejaring dengan Geopark yang ada baik skala nasional dan internasional, serta meningkatkan promosi wisata.
Baca juga: BIODIVERSITY DAY - Kalsel gelorakan isu karst untuk ekosistem Geopark Meratus