Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan mengimbau petani jeruk mewaspadai kemungkinan serangan penyakit "Cetrus Vein Phloem Degeneration".
Kepala Bidang Holtikultura Dipertabun Hulu Sungai Tengah Norman Fadillah di Barabai, Selasa mengatakan, CVPD patut diwaspadai karena sebelumnya pernah menyerang tanaman jeruk di Kabupaten Tapin yang jaraknya hanya 55 kilometer.
"Serangan CVPD di Tapin yang terjadi pada 2008-2009 rentan merambah hingga ke sini karena penyakit itu dapat menyebar melalui udara dan kutu," ujarnya.
CVPD merupakan penyakit jeruk paling berbahaya karena bila tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan hilangnya komoditi tersebut.
Hingga kini penyakit yang disebarkan virus "Liberobacter Asiaticum" itu belum ditemukan obatnya dan hanya dapat dilakukan pencegahan.
Bila tanaman jeruk terserang penyakit tersebut maka harus dimusnahkan dengan cara dibakar seperti yang pernah terjadi di Tapin.
"Bila suatu daerah pernah terkena serangan CVPD maka penyakit tersebut akan tetap endemis atau tidak akan terbebas sepenuhnya," katanya.
Meski hingga kini belum ada laporan tentang serangan CVPD di HST, namun karena bibit tanaman itu salah satunya didatangkan dari Kabupaten Tapin maka harus diwaspadai.
Salah satu tindakan yang diambil oleh Dipertabun HST untuk mencegah serangan CVPD adalah dengan melakukan seleksi terhadap bibit jeruk.
"CVPD berkembang dengan sangat cepat. Bila satu tanaman jeruk terserang, minimal empat tanaman di kiri, kanan, muka dan belakangnya harus dimusnahkan," tambahnya.
Karena itulah, langkah yang diambil adalah upaya pencegahan dengan melakukan seleksi terhadap bibit jeruk.
Bibit jeruk yang boleh memasuki wilayah HST harus bersertifikat yang menyatakan bila tanaman tersebut bebas sepenuhnya dari CVPD.
Selain itu, sebagai langkah antisipasi diberikan juga sosialisasi kepada petani jeruk tentang pengenalan, bahaya dan penanganan CVPD.
Pada dasarnya pengendalian CVPD adalah menerapkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan menekankan budidaya tanaman sehat secara optimal, demikian Norman Fadillah.
Awas Virus CVPD !
Kamis, 23 September 2010 10:44 WIB
