Jakarta, (Antara) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan wisata di Manado dan destinasi pariwisata lain di Sulawesi Utara berkelas dunia dan makin menarik perhatian wisatawan mancanegara.
"Atraksinya sudah kelas dunia. Wisata baharinya kuat, baik 'underwater' maupun bentang pantai," kata Arief Yahya di Jakarta, Selasa, menanggapi pengembangan Pelabuhan Manado menjadi pelabuhan pariwisata.
Menurut Menpar, hal yang istimewa dan jarang dipikirkan orang adalah akses Manado itu dekat ke Pulau Cebu, Davao, Filipina.
"Dekat dengan banyak turis di sana sehingga bisa ditarik juga ke Manado," katanya.
Sebelumnya Gubernur Sulut Olly Dondokambey, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut Happy Korah, menyatakan Pelabuhan Manado akan menjadi pelabuhan pariwisata dan anggaran sekitar Rp1 triliun siap dikucurkan untuk pembangunannya.
Kelak kapal-kapal pesiar yang datang tidak lagi di Bitung tetapi di Manado. Begitu pula kapal penumpang dan kapal Pelni yang membawa penumpang akan masuk ke Manado, dan kapal barang yang akan ke Bitung.
Rencana pembangunan pelabuhan pariwisata ini, menurut dia, akan berimbas positif bagi Sulawesi Utara. Pelabuhan Manado untuk menunjang wisatawan datang ke Sulut. Sementara, Pelabuhan Bitung ini dalam rangka menunjang KEK (Kawasan Ekonomi Khusus).
Selain pengembangan akses pelabuhan, Menpar Arief Yahya juga akan mengembangkan melalui bandara.
Ia mengatakan dalam kunjungannya ke Korea Selatan akhir pekan lalu, sudah bicara dengan pimpinan dua maskapai penerbangan Korsel, Jeju Air dan Jin Air, untuk terbang ke Manado.
Mereka punya rute yang sudah kuat Seoul-Cebu, Jeju-Cebu, lalu Cebu-Honolulu, padahal jarak Cebu ke Manado itu tidak sampai 1.000 km atau sekitar 90 menit terbang dengan Boeing 737-800.
Kedua maskapai itu sudah bersedia menjajal rute baru ke Manado. Mereka akan serius, jika pihak Indonesia juga serius membantu merealisasi program itu, antara lain dengan mencari mitra dari maskapai penerbangan nasional.
"Saya sudah janji untuk membantu mereka mendapatkan 'slot' ke Manado dari Kemenhub. Saya yakin masih terbuka," kata Arief Yahya.
Ia menambahkan kunjungan wisatawan Korsel ke Cebu sebanyak 1,2 juta orang per tahun, ke Thailand 1,4 juta orang, sesangkan ke Indonesia hanya 338.671 orang./f