Banjarmasin (ANTARA) - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat animo pendaftar seleksi calon Bintara Polri hampir tembus 2.000 orang pada penerimaan tahun ini yang dibuka sejak 4 hingga 17 April 2023 mendatang.
"Ada juga Tamtama Brimob pendaftarnya 81 orang dan Taruna Akpol 76 orang, namun jumlah ini belum final karena pendaftaran masih dibuka," kata Karo SDM Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Arif Sugiarto di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Polda Kalsel tambah 176 Bintara remaja untuk Pemilu 2024
Di tengah tingginya animo pemuda-pemudi di Kalsel mendaftarkan diri mengikuti seleksi Bintara Polri tugas umum, khusus Bintara Kepolisian Perairan (Polair) justru peminatnya sangatlah minim.
Arif mengakui sejumlah persyaratan khusus misalnya harus lulusan sekolah navigasi dan sebagainya mungkin tidak banyak orang yang memiliki kualifikasi tersebut di daerah ini.
Untuk kuota yang tersedia, dijelaskan Arif ditentukan Mabes Polri yang biasanya diketahui ketika pada tahap akhir pengumuman hasil tes penentuan kelulusan.
Berkaca tahun lalu untuk Akpol, Polda Kalsel mendapatkan jatah pengiriman 10 orang dan sembilan orang lulus terpilih terdiri dari tujuh taruna dan dua taruni.
Sedangkan untuk Bintara Polri diperkirakan Arif kuotanya sekitar 420 orang yang direkrut menjalani pendidikan.
Rekrutmen anggota Polri tahun 2023 mengusung prinsip BETAH yakni Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis serta clean and clear (CnC).
Sehingga Arif mengingatkan masyarakat agar tidak terbujuk rayu atau tertipu dengan segala modus operandi yang menawarkan kelulusan bagi peserta seleksi.
Dia menyebut seluruh tahapan tes dilaksanakan secara terbuka agar tidak ada celah untuk kecurangan ataupun manipulasi.
Baca juga: 176 siswa Bintara Polri jalani pendidikan di SPN Polda Kalsel
Seperti tes akademik menggunakan Computer Assisted Test (CAT) sehingga nilainya seketika keluar usai rampung mengerjakan soal.
Begitu juga tes jasmani dan kesehatan digelar transparan lantaran bisa disaksikan semua orang.
Oleh karena itu, peserta diminta mempersiapkan diri secara sungguh-sungguh jika ingin lulus dan terpilih tanpa mengharapkan bantuan orang lain.
"Ingat, panitia saja tidak bisa membantu kelulusan apalagi orang di luar, waspada penembak di atas kuda yang berpura-pura menguruskan padahal tidak berbuat apa-apa alias kelulusan hasil tes peserta sendiri," tegasnya.