Tanjung (ANTARA) - Bupati Tabalong, Kalimantan Seltan, H Anang Syakhfiani optimis produksi padi ke depannya bisa meningkat empat sampai lima kali lipat untuk memenuhi kebutuhan pangan di ibukota negara nusantara (IKN) Provinsi Kalimantan Timur.
"Kini produksi padi Tabalong capai 120 ribu ton per tahun dan jika IKN dibangun maka Kalimantan Timur akan kekurangan stok beras sebesar 500 ribu ton per tahun, " jelas Anang saat silaturahmi dengan pengurus MUI Kecamatan Jaro, Kamis malam.
Peningkatan produksi padi diperlukan selain untuk mencukupi kebutuhan ibukota negara baru sekaligus menahan laju inflasi di 'Bumi Saraba Kawa' ini.
Kecamatan Jaro yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu lumbung pangan di Kabupaten Tabalong mengingat tanahnya yang subur dengan hasil alam khususnya padi yang melimpah.
Tak heran jika isu IKN pun membuat harga jual tanah di kecamatan yang terdiri atas sembilan desa ini jadi lebih mahal.
"Wajar jika sekarang harga tanah di Jaro tinggi karena berdekatan dengan IKN dan rencananya batalyon khusus juga akan dibangun di sini," tambah Anang.
Bahkan dalam rencana tata ruang wilayah Provinsi Kalsel Kecamatan Jaro dengan luas wilayah 819 kilometer persegi telah ditetapkan sebagai satelitnya IKN.
Di hadapan para ulama, tokoh masyarakat Jaro Anang pun meminta warga tidak menjual tanahnya dan bisa memanfaatkannya sebagai lahan pertanian yang produktif.
"Saya yakin 2024 makin banyak orang yang ingin tinggal di Jaro padahal dulunya merupakan kecamatan paling ujung Tabalong ," ungkap Anang.
Dalam silaturahmi ini Anang juga menyerahkan bantuan sosial kepada warga tidak mampu di Kecamatan Jaro .
Total ada 200 paket Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah dari Dinas Sosial Kabupaten Tabalong yang disalurkan untuk Kecamatan Jaro.