Beban Pajak Penghasilan-netto meningkat +0.3 persen dari -Rp445,5 miliar menjadi -Rp446.9 miliar disebabkan oleh kenaikan Laba Usaha.
Berdasarkan angka keuangan di atas, laba tahun berjalan naik 3 persen dari Rp1,788,5 miliar menjadi Rp1,842,4 miliar pada 2022.
Neraca keuangan yang tangguh dari pembelian kembali saham sebesar Rp2,73 triliun dan pembayaran dividen tahun lalu, Perseroan membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp4,5 triliun.
Baca juga: Indocement berhasil raih enam medali emas
Arus kas yang kuat dihasilkan dari operasi dan upaya yang gigih dari manajemen untuk meningkatkan modal kerja adalah kunci untuk mempertahankan Neraca Keuangan Perseroan yang tangguh.
Antonius menyebutkan dengan posisi neraca keuangan yang kuat dan tanpa utang pada bank, Indocement siap menghadapi tantangan ekonomi yang sedang berlangsung termasuk kelebihan pasokan kapasitas industri semen dan siap berpartisipasi pada peluang yang membawa sinergi baik di masa depan.
Antonius mengungkapkan pemulihan permintaan pada 2023 berbeda dengan pertumbuhan tahun 2021 sebesar 2,3 persen, karena ekonomi mulai pulih dari pandemi, pada 2022 ditutup dengan volume permintaan semen yang lebih rendah sebesar minus 3,4 persen.
Keuntungan Indocement naik 10,5 persen meski penjualan turun
Kamis, 30 Maret 2023 16:41 WIB