Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan merilis beberapa negara yang menanam investasi di provinsi tersebut pada tahun 2022 dengan nilai mencapai Rp836,75 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Provinsi Kalimantan Selatan, Endri dalam rilis yang disampaikan, Rabu, nilai investasi penanaman modal asing (PMA) cukup tinggi hingga triwulan IV tahun 2022.
Baca juga: Kemnaker: Pengembangan keterampilan investasi hadapi tantangan kerja
"Diharapkan akan bisa naik lagi pada tahun 2023 ini, kita optimis negara asing berminat berinvestasi di Kalsel," ujar Endri.
Adapun beberapa negara asing yang sudah menanamkan modalnya pada tahun 2022 tersebut, ungkap Endri, yakni, didominasi Singapura, Australia, Hongkong, Malaysia, India, Thailand British Virgin Island.
Dia pun menyampaikan, dominasi investasi asing di Kalsel ini didominasi pada tiga daerah, yakni, di Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan dengan sebanyak 83 PMA.
"Terbanyak di Tanah Bumbu dengan nilai PMA sebesar Rp398,6 miliar, selanjutnya di Tabalong Rp129,1 miliar dan Balangan Rp98 miliar," ujar Endri.
Investasi asing, ungkap dia, kebanyakan pada sektor pertambangan dengan nilai Rp381,7 miliar, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp225,9 miliar.
"Selanjutnya pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp156,5 miliar," ujarnya.
Baca juga: Pemkab ajukan raperda untuk kemudahan investasi di HSS
Membanggakannya, kata Endri, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih lebih tinggi dari PMA di provinsi ini, yakni, lebih tiga kali lipatnya.
"Nilai PMDN di Kalsel pada tahun 2022 sebesar Rp3,88 triliun," ujarnya.
Endri menyebutkan, ada sebanyak 701 PMDN masuk di Kalsel dengan nilai hampir Rp4 triliun tersebut, tertinggi pada sektor pertambangan.
"Investasi di bidang pertambangan batu bara di Kalsel ini masih istimewa, yakni, Rp1,37 triliun," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, investasi di bidang energi kelistrikan, gas dan air mencapai Rp1,18 triliun, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp368,4 miliar," paparnya.
Daerah tujuan investasi dari investasi dalam negeri ini tetap pada Kabupaten Tabalong, Tanah Bumbu dan Kota Banjarmasin.
Baca juga: Kalsel tawarkan empat sektor investasi hijau yang sangat potensial
"Kita terus berikan kemudahan berinvestasi di provinsi ini, sebagai upaya untuk meningkatkan peluang kerja dan perekonomian daerah," ujarnya.