Amuntai (ANTARA) - Sebanyak 2.693 anak balita di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan mengalami Stunting.
"Sebanyak 3.099 Ibu Hamil (bumil) mendapat pendampingan dan 80 balita mendapat bantuan Bapak Asuh Anak Stunting," ujar pejabat dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Vivi Suprihatini di Amuntai, Jum'at.
Baca juga: DPRD Bartim Study Banding Penanganan Stunting ke BKKBN Kalsel.
Data dari Dinas Kesehatan HSU per Februari 2023 sebanyak 2.693 anak mengalami Stunting atau 19, 77 dari total jumlah 13.639 anak yang ditimbang melalui kegiatan posyandu dan lainnya.
Sebanyak 1454 anak juga mengalami Wasting atau mengalami penurunan berat badan dari hingga total berat badannya jauh di bawah standar kurva pertumbuhan.
Sebanyak 119 balita Stuting dari keluarga kurang mampu telah diverifikasi untuk mendapat bantuan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Sebanyak 80 anak sudah mendapatkan bantuan dari 41 bapak asuh melalui Program BAAS sebesar Rp450.000 perbulan. Sedangkan 39 anak belum mendapatkan bapak asuh.
Vivi juga menyampaikan, sebanyak 3.099 Ibu Hamil (bumil) mendapat pendampingan hingga 2022 oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari sasaran sebanyak 4338 bumil yang ditetapkan pemerintah untuk Kabupaten. HSU.
Baca juga: Apoteker Mega Silviana ciptakan program inovasi cegah stunting "Princes M-Bungas"
Belum lama ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten HSU juga menyalurkan bantuan bagi anak Stunting di Kecamatan Babirik melalui Program BAAS.
Paket bantuan diberikan kepada sebanyak 119 anak berupa susu, telur, gula, kacang ijo, beras serta multi vitamin yang diharapkan bisa memberikan asupan gizi untuk anak.
"Baznas HSU hanya menganggarkan sekitar Rp45000 per anak setiap bulannya, di mana tahap pertama di bantu penanganan selama enam bulan kedepan," ujar Wakil Ketua II Baznas HSU, Jahri Saleh.
Baznas berharap seluruh masyarakat juga ikut terlibat dalam membantu program BAAS ini seperti para pengusaha.
Sementara itu, Pemkab setempat melakukan upaya bantuan dan pencegahan diantaranya melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Tim Pendampingan Keluarga.
Baca juga: BKKBN bersinergi dengan DPRD, Pemprov, dan BI turunkan stunting di Kalsel