Surabaya (ANTARA) - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) menginginkan kerja sama perdagangan antara provinsinya dengan Jawa Timur (Jatim) juga memperhatikan komoditas kecil.
Ketua Komisi II Imam Suprastowo mengemukakan keinginan tersebut saat kunjungan kerja (Kunker) ke Jatim, ungkap Kasub Bagian Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Dedy Noriadi melalui telepon seluler, Senin malam.
Keinginan itu sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama (PKS) Peningkatan Perdagangan Antardaerah bernomor : 12.23/86/PKS/011.3/2022 dan Nomor 21/PKS-PEMOTDA/2022, lanjut Juru Bicara (Jubir) Setwan Kalsel tersebut.
“Mengenai kerja sama yang sudah dilaksanakan antara Jatim dan Kalsel kita ingin mendalami beberapa program yang sudah ditandatangani, apa saja yang sudah berjalan dan mungkin nanti ke depan dapat ditindaklanjuti," ujar Imam Suprastowo seperti dikutip Jubir Setwan Kalsel.
Ia menambahkan, pendalaman dari PKS seperti yang kecil-kecil yang belum yercopet dalam Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) juga harus menjadi perhatian.
"Jadi ke depan mungkin ada kerja sama yang lebih dalam lagi antara Jatim dan Kalsel," harap Imam Suprastowo.
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, nilai transaksi perdagangan antara provinsinya dengan Kalsel sudah cukup besar, yakni total berada di angka Rp25,98 triliun. Angka tersebut total nilai penjualan Kalsel ke Jatim sebesar Rp24,05 triliun, ditambah pembelian Kalsel dari Jatim Rp1,93 triliun.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim melalui stafnya, Sriyono saat Kunker rombongan Komisi II DPRD Kalsel ke instansi tersebut, 13 Maret 2023, angka penjualan cukup besar itu kurang baik.
"Namun jika dilihat dari komoditas yang dijual masih didominasi batu bara pada urutan pertama," ungkap Sriyono tanpa merinci, kecuali menyatakan,penjualan Kalsel ke Jatim cukup besar yakni sebanyak 24,05 triliun atau setara 17,88 persen dari total pembelian Jatim dari seluruh Indonesia.
Ia menambahkan, pembelian Jatim ke Kalsel menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta. Komoditas utama dari Kalsel dominasi batu bara urutan pertama, kemudian m ikan, udang beku, minyak kelapa sawit, kayu, bahan nabati, produk hewani dan produk pertukangan dari bahan kayu.
Menurut Ketua Komisi II DPRD Kalsel, besarnya angka tesebut sejalan dengan MoU perdagangan antara Jatim dan Kalsel. yang penetapannya melalui PKS antara Jatim - Kalsel ditandatangani pada 13 April 2022 oleh Kepala Disperindag masing-masing provinsi di Galaxy Hotel Banjarmasin.
Sebagaimana terjadwal Kunker Komisi II tersebut ke "Bumi Brawijaya" Jatim, 12 - 14 Maret 2023, demikian keterangan pers Humas Setwan Kalsel.