Batulicin (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMP2) Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, H. Deny Haryanto mengungkapkan bahwa sejauh ini harga cabai rawit dan kebutuhan bahan pokok lainnya di seluruh pasar tradisional kota setempat tidak berdampak terhadap inflasi.
"Meski harga cabai rawit di pasar Tanah Bumbu kini tembus Rp75.000/kg namun daya beli masyarakat masih cukup tinggi dan ketersediaan komoditi tersebut diperkirakan cukup hingga dua minggu ke depan," kata H. Deny di Batulicin Kamis.
Dia menjelaskan, saat ini ketersediaan cabai rawit dan cabe merah besar di seluruh pedagang dan distributor kurang lebih sekitar delapan ton. Namun ketersediaan itu akan terus bertambah karena para pedagang rata-rata sekali mendatangkan cabai dari luar Tanah Bumbu mencapai 16 ton per bulan.
Ada beberapa upaya pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk mencegah dan menanggulangi inflasi cabai salah satunya adalah menjalankan program penanaman cabe dan pemberian benih cabai untuk kelompok tani dan masyarakat secara serentak.
Selain itu, masyarakat di ajak untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk ditanami cabai.
"Tujuannya agar mereka tidak ketergantungan terhadap kebutuhan cabai dari daerah lain, sehingga inflasi di daerah juga dapat terjaga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu H. Hairuddin menambahkan, produksi cabai di Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 285,7 ton/tahun dengan luas tanam mencapai 100 hektare lebih yang tersebar di seluruh kecamatan.
"Saat ini luas tanam cabai rawit di Kecamatan Satui kurang lebih mencapai dua hektare, di Kecamatan Sungai Loban dua hektare, Kusan Tengah dua hektare, Kuranji tiga hektare, Kusan Hulu satu hektare, Kusan Hilir satu hektare, Batulicin satu hektare, Simpang Empat satu hektare, Karang Bintang 1,25 hektare dan Kecamatan Mentewe seluas satu hektare," ujarnya.
Sedangkan cabai besar per Februari 2023 luas tanam di Kecamatan Satui seluas satu hektare, Sungai Loban satu hektare, Kusan Tengah satu hektare, Batulicin satu hektare, Simpang Empat satu hektare dan luas tanam di Kecamatan Mantewe mencapai dua hektare.
"Dengan terealisasi penanaman cabai diharapkan mampu mencegah terjadinya inflasi di "Bumi Bersujud"," harapnya.