Amuntai (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Masrai Syawfajar Nejar melakukan panen raya padi sekaligus tanam perdana cabai di Desa Tambalang Kecil, Kecamatan Sungai Pandan.
Panen raya dan tanam padi kedua di lahan indek pertanaman (IP) 300 menjadi istimewa setelah pada 2022 banyak petani padi gagal tanam dan panen.
"Kami berharap pada tahun 2023 ini kondisi cuaca tidak se ekstrim tahun 2022, sehingga sehingga produksi padi bisa kita tingkatkan lagi," ujar Masrai di Amuntai, Selasa
Mengatasi permasalahan cuaca ekstrem, Dinas Pertanian mencoba memanfaatkan lahan tidur yang belum tergarap sehingga bisa meningkatkan produksi padi.
Masrai mengatakan, Kabupaten HSU memiliki 8.927 hektare yang sebagian besar dataran rendah atau lahan rawa, baik tergenang secara monoton maupun yang tergenang secara periodik.
Lahan yang tergenang secara periodik kurang lebih 570 km persegi merupakan lahan rawa dan sebagian besar belum termanfaatkan secara optimal.
Menurutnya, memiliki lahan yang potensial harus mampu menggali lahan rawa itu secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus diharapkan mampu menjadi penyangga pangan daerah bahkan Nasional.
Masrai juga mengatakan, di tahun 2023 Pemerintah Daerah HSU telah menganggarkan pemberian bantuan benih padi kepada petani sebanyak 10.57 ton menggunakan dana program APBD HSU.
Selain bantuan dari Pemerintah Daerah HSU, adapun bantuan datang dari dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan dan APBN kepada para petani berupa benih padi.
Kegiatan panen raya padi tersebut sekaligust kegiatan tanam perdana cabe. Masrai berharap, agar lahan kosong tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian (Hortikultura), peternakan maupun perikanan.
Rurut hadir pada kegiatan panen raya, Ketua DPRD HSU, perwakilan unsur Forkopimda, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, Kepala Balittra Kalsel, Kepala BPS Kalsel, Kepala BPS HSU, Camat Sungai Pandan dan Ketua dan anggota Kelompok Tani Desa Tambalang Kecil.