Batulicin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menghimbau kepada seluruh masyarakat "Bumi Bersujud" khususnya yang tinggal di pesisir pantai agar tetap waspada terhadap bencana banjir rob atau naiknya air laut menuju ke daratan.
"Bencana banjir rob berpotensi terjadi di beberapa kecamatan yang ada di Tanah Bumbu, di antaranya Kecamatan Kusan Hilir, Sungai Loban, Angsana dan Kecamatan Satui," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tanah Bumbu Sulhadi, di Batulicin Ahad.
Empat kecamatan tersebut merupakan daerah pesisir pantai, sehingga masyarakat sekitar perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam baik banjir rob maupun gelombang.
Dikatakan Sulhadi, bentuk pencegahan yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat untuk menghindari berbagai potensi buruk yang diakibatkan oleh bencana banjir rob adalah dengan mengetahui apa yang harus dilakukan selama banjir terjadi.
Di antaranya melakukan evakuasi diri dan keluarga ke tempat yang lebih tinggi atau lebih aman, menyiapkan peralatan yang diperlukan selama evakuasi, seperti senter, korek api, alat penerangan dan peralatan darurat lainnya.
Menyiapkan makanan kering atau instan, menggunakan sepatu bot dan sarung tangan, dan menyiapkan berbagai macam obat-obatan yang diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama.
"Dengan mengetahui persiapan yang akan dilakukan diharapkan dapat terhindar dari jatuhnya korban luka maupun korban jiwa selama banjir berlangsung," jelasnya.
Menurut Sulhadi, banjir rob akan terjadi selama satu minggu akibat adanya fenomena fase bulan baru atau "super new moon".
Fenomena itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir Kalimantan Selatan dan berdampak terhadap aktivitas masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir pantai.
"Untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana, maka BPBD mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dini terutama di saat melakukan aktivitas di luar rumah," tegas Sulhadi.