Amuntai (ANTARA) - Isteri mantan Gubernur Kalimantan Selatan era tahun 70-80 Hj Sjahrizada Subardjo (isteri Almarhum Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Subardjo Surosarojo) mengunjungi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Adipati Danuraja.
Kedatangan rombongan disambut langsung Penjabat Bupati HSU Raden Suria Fadliansyah dalam agenda silaturahmi dan ramah tamah di Mess Negara Dipa, Rabu malam.
"Kedatangan Ibu (Ny Subardjo) dan rbongan dari Yayasan Adipati Danuraja kiranya nanti dapat turut memperkenalkan situs budaya Candi Agung dan objek wisata bersejarah lainnya," ujar Raden Suria.
Raden Suria mengatakan, Pemkab HSU terus berupaya memperbaharui tempat-tempat potensial pariwisata yang ada di Kabupaten HSU.
Sementara, anggota Dewan Pembina Yayasan Adipati Danuraja, H Fahrinnor Riza menyampaikan latar belakang kunjungan pihak Yayasan Adipati Danuraja. Ia mengatakan, kunjungan Ny Subardjo dalam rangka napak tilas tanah leluhurnya di Kota Amuntai.
"Karena dulu Zaman Kerajaan Banjar dan Penjajahan Belanda, Adipati Danuraja yang merupakan leluhur beliau merupakan penguasa di Kawasan Banua lima dengan pusatnya di Amuntai," kata Fahrianor.
Adipati Danuraja yang menjadi nama Yayasan, dulunya merupakan menjabat Adipura (setingkat gubernur saat ini) yang membawahi wilayah banua lima (sekarang mencakup Kabupaten Tapin, HSS, HST, HSU dan Balangan)
Wilayah Hulu Sungai kala itu merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Banjar yang tidak ikut diserahkan kepada Hindia Belanda.
Adipati Danu Raja yang bernama pula Zainal Abidin, juga dikenal dengan sebutan Temenggung Dipa Nata di era Kesultanan Banjar .
Lebih lanjut Ia memaparkan, Banua Lima awalnya adalah wilayah Kerajaan Negara Daha, kerajaan Hindu pertama di Kalimantan Selatan yang ditaklukkan Kesultanan Banjar di era raja pertama Sultan Sultan Suriansyah, hingga jadi daerah kekuasaan. Ketika itu, ibukota Banua Lima yang awalnya di Negara Daha (Nagara, Hulu Sungai Selatan), berpindah ke Sungai Banar (Kabupaten Hulu Sungai Utara).
Hingga, Kesultanan Banjar dihapus Belanda, dan akhirnya wilayah Banua Lima menjadi afdeeling Amonthaij (Amuntai). Namun, Adipati Danu Raja tetap menjadi raja daerah Banua Lima.
Masa kekuasaan Adipati Danu Raja terekam dalam catatan sejarah, termasuk Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia), Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia) (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap dan referensi lainnya menyebut nama asli adalah Jenal, dan versi lainnya lebih lengkap Anang Jainal Abidin.
Dari keturunan Adipati Danu Raja terdapat dua tiga nama yang mewarisi kekuasaannya, yakni Kiai Temenggung Mangkunata Kusuma, Raden Ngabehi Warga Kesoema, dan Haji Temenggung Kasuma Juda Negara. Hingga Adipati Danu Raja wafat pada 9 November 1861.
Sedangkan, dari garis keturunan, Adipati Danu Raja merupakan putra pasangan Kiai Ngabehi Jaya Negara (Pambakal Karim) dan Aluh Ungka.
Jadi para keturunan Datu Kabul (Datu Sepuluh) yang merupakan orang-orang berjasa di era Kesultanan Banjar ini dihimpun kembali di bawah Yayasan Adipati Danu Raja.
Fahrianor mengatakan, sejak berdiri enam tahun lalu, pengurus dan anggota Yayasan Adipati Danuraja merupakan zuriat Datu Kabul (Datu Sepuluh) dan Adipati Danuraja.
Disampaikan pula, Yayasan Raden Adipati Danuraja merupakan sebuah Yayasan Sosial yang beralanat di Jalan Gatot Subroto No.16 Banjarmasin.
Fahriannor berharap Yayasan Adipati Danuraja dapat bersinergi dengan Pemkab HSU salah satunya dengan perhatian terhadap situs-situs bersejarah di Kabupaten HSU seperti makam Raden Adipati Danuraja.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pembina Yayasan Adipati Danu Raja, Hj Sjahrizada Subardjo, memberikan sebuah buku tentang 'kiprah Adipati Danuraja' kepada Pj Bupati HSU, Kepala Dinas Perpustakaan HSU dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HSU
Isteri mantan Gubernur Kalsel era 70-an kunjungi HSU
Kamis, 26 Januari 2023 17:05 WIB
Kedatangan Ibu (Ny Subardjo) dan rbongan dari Yayasan Adipati Danuraja kiranya nanti dapat turut memperkenalkan situs budaya Candi Agung dan objek wisata bersejarah lainnya,