Banjarmasin (ANTARA) - DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengapresiasi prajurit Bataliyon Infanteri (Yonif) 621/Manuntung atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan empat kilogram sabu-sabu di perbatasan Malaysia - Indonesia.
Sekretaris Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel H Suripno Sumas menyampaikan apresiasi tersebut di Banjarmasin, Senin sehubungan berita "Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Darat RI - Malaysia".
"Kita apresiasi prajurit Yonif 621 yang bertugas melakukan Pamtas juga berhasil menggagalkan penyelundupan barang haram tersebut," ujarnya menjawab Antara Kalsel saat ditemui di DPRD provinsi setempat.
"Coba bayangkan kalau seandainya empat kilogram sabu-sabu itu lolos masuk Indonesia atau wilayah Kalimantan khususnya bisa ribuan generasi bangsa kita yang rusak akibat mengonsumsi barang haram tersebut," lanjutnya.
Oleh karena itu, anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut juga mengharapkan, semua instansi terkait dan tidak terkecuali seluruh elemen masyarakat meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan peredaran narkoba.
"Kita prihatin diam-diam narkoba merambah pedesaan tidak memandang apakah sasarannya masyarakat religius. Hal itu menjadi tantangan bersama (termasuk para alim ulama atau pemuka agama) buat mengatasi persoalan tersebut," ujarnya.
"Terima kasih TNI dan khususnya Yonif 621 Manuntung yang dengan sigap menggagalkan penyelundupan empat kilogram sabu-sabu ke Indonesia, disamping melakukan tugas-tugas pengamanan lain dalam bela negara," demikian Suripno Sumas.
Sebagaimana pemberitaan Antara bahwa dalam keterangan pers Komandan KOREM 101 Antasari Brigjen TNI Rusdi Puruwito bahwa prajurit Yonif 621 berhasil menggagalkan penyelundupan empat kilogram sabu-sabu melalui Pelabuhan Somel Kecamatan Sebatik Utara Kalimantan Utara.
Penyelundup barang haram tersebut seorang warga negara Indonesia (WNI) dan satu orang Malaysia dengan naik speedboat dari Tawau Malaysia.
Penggagalan penyelundupan empat kilogram sabu-sabu itu oleh Satgas Pamtas Darat RI dan Malaysia atau dari prajurit Yonif 621 Manuntung pada 17 November lalu.