Banjarbaru (ANTARA) - Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
(UTM), Jawa Timur, sepakat merencanakan riset bersama pemetaan potensi produksi garam di Kalsel.
"Kita ingin mengetahui potensi garam yang besar di Kalsel untuk bisa dioptimalkan produksinya ke depan," kata Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM Agustiana di Banjarbaru, Sabtu.
Program riset kedua perguruan tinggi negeri itu diawali penandatanganan kerja sama antara Agustiana dan Dekan Fakultas Pertanian UTM Fuad F. Mu’tamar.
Tim ULM yang terdiri atas 36 mahasiswa dan enam dosen visitasi ke fasilitas Laboratorium Sentral Garam yang menjadi kebanggaan UTM.
Agustiana mengakui, saat ini kebutuhan garam di Kalsel masih didatangkan dari Madura dan Pulau Jawa pada umumnya.
Selain untuk pangan rumah tangga, garam juga dibutuhkan untuk memproduksi ikan asin bagi pelaku usaha.
Padahal, menurutnya, Kalsel memiliki wilayah perairan laut cukup luas dengan potensi kandungan garamnya juga besar.
"Memang salinitas atau tingkat kandungan garam air laut masih di bawah standar di Madura, makanya dibutuhkan riset lagi dan uji laboratorium menciptakan inovasi soal ini," kata dia.
Selain riset pemetaan potensi produksi garam, ULM dan UTM juga merencanakan rehabilitasi ekosistem mangrove, riset karbon stok juga riset bersama pertumbuhan karang dengan teknologi penginderaan jauh tiga dimensi.