Barabai, (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Abdul Latif meminta agar tim posko terpadu pencegahan kebakaran lahan dan hutan melibatkan masyarakat adat untuk mengantisipasi serangan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Bupati di Barabai, Senin, pencegahan kebakaran hutan dan lahan sejak dini, akan jauh lebih baik dilakukan, dari pada harus memadamkan kebakaran sebagaimana terjadi selama musim kemarau 2015.
"Apapun yang kita lakukan, dengan kebersamaan saya yakin akan memperoleh
hasil yang diharapkan, dan saya harap, tim terus melakukan pendekatan
dengan masyarakat adat," katanya.
Selain itu, Latif berharap, semua jajaran terutama dari Balakar 654 Murakata, selalu siaga membantu melakukan pemadaman api, sedangkan dari pihak BUMN maupun BUMD, bisa membantu dalam bentuk lain.
Sebelumnya, menghadapi musim kemarau 2016, Pemkab HST melaksanakan rapat koordinasi pencegahan kebakaran lahan dan hutan, yang diikuti Dandim 1002 Barabai Letkol Inf Dodit Hery Setiawan, Kapolres HST AKBP Syahril Saharda.
Selain itu, Danyon 621 Manuntung Barabai Jumadal Aulia, Asisten Bidang Pemerintahan H Wildon, pimpinan Bank Kalsel Cabang Barabai Dedy Setiawan, para kepala SKPD HST, anggota Balakar 654 Murakata, dan undangan lainnya.
Latif berharap, selain tim penanggulangan kebakaran dan hutan, seluruh SKPD bekerjasama dengan unsur muspida, segera membuat spanduk peringatan untuk dipasang di setiap desa maupun kecamatan.
"Bukan hanya pemasangan spanduk peringatan, SKPD terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST, harus segera mengalokasikan dana untuk pengadaan alat-alat penunjang pemadaman api dan lainnya," katanya.
Apabila kebakaran lahan dan hutan terjadi di medan yang sulit ditempuh kendaraan roda empat, tambah dia, diperlukan kendaraan roda dua atau trail untuk membawa alat pemadam kebakaran yang lebih praktis.
Kapolres HST AKBP Syahril Saharda mengatakan, pembentukan posko terpadu kebakaran lahan dan hutan, anggaran dan pertanggungjawabannya harus jelas.
"Setiap posko perlu penyediaan alat apa saja sesuaikan dengan kondisi wilayah kita, karena masing-masing wilayah berbeda-beda," katanya.
Seperti di Kabupaten HST, yang sebagian besar daerahnya adalah perbukitan, tentu tidak sama alat yang diperlukan dengan daerah rawa.
Dandim 1002 Barabai Letkol Inf Dodit hery Setiawan mengatakan, siap mendukung program pemerintah dan membantu mensosialisasikan program tersebut, hingga ke daerah-daerah terpencil.
Libatkan Masyarakat Adat Cegah Kebakaran Hutan
Senin, 28 Maret 2016 16:06 WIB
Apapun yang kita lakukan, dengan kebersamaan saya yakin akan memperoleh hasil yang diharapkan, dan saya harap, tim terus melakukan pendekatan dengan masyarakat adat..