Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menyebutkan, ada enam langkah strategi yang harus dilakukan daerahnya untuk menuju zona putih atau nol kasus penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi hewan ternak.
Gubernur Kalsel, kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Suparmi di Banjarmasin, Senin, terus memberi perhatian terhadap peningkatan penanganan PMK di daerahnya.
Karenanya, gubernur meminta agar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Kalsel melakukan enam langkah strategis.
Langkah strategi pertama yang diinstruksikan adalah penguatan surveilans untuk memastikan tidak ada penambahan kasus baru di lapangan.
Strategi kedua, percepatan realisasi target vaksinasi PMK untuk tiga tahap dilaksanakan.
Soalnya baru realiasasi tahap pertama yang capaiannya lebih 100 persen yaitu 112,31 persen dengan jumlah dosis 4.717.
Sedangkan realisasi vaksinasi PMK tahap 2 sebanyak 43.476 dosis atau 98,81 persen dari target 44.000 dosis.
Realisasi vaksinasi PMK tahap 3 hingga 28 Oktober 2022 baru 8.951 dosis atau 17.90 persen dari target 50.000 dosis.
Untuk langkah percepatannya, gubernur menginstruksikan membentuk tim vaksinator per kecamatan dengan menambah unsur kepolisian, TNI, akademisi, asosiasi profesi dan penyuluh lapangan.
Strategi ketiga instruksi gubernur adalah percepatan pelaksanaan pendataan dan penandaan Hewan Rentan PMK (HRP) dengan pemasangan eartag barcode dan mengaplikasikannya melalui aplikasi IDENTIK PKH.
Selanjutnya strategi keempat instruksi gubernur yang lebih akrab disapa Paman Birin tersebut adalah melakukan pengendalian lalu lintas hewan rentan penyakit PMK dan produk hewan rentan PMK.
Kemudian strategi kelima meningkatkan desinfeksi pada kandang hewan rentan PMK, kandang penampungan, rumah potong hewan, pasar hewan dan sarana transportasi pengangkut serta peralatan kandang.
Terakhir atau strategi keenam adalah meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke masyarakat dengan mengoptimalkan fasilitator yang telah mendapatkan bimbingan teknis fasilitator penanganan PMK maupun petugas teknis lainnya di Satgas Penanganan PMK.
"Diharapkan melalui langkah- langkah tersebut serta monitoring dan evaluasi yang rutin dilaksanakan oleh Satgas Penanganan PMK provinsi atau nasional serta pihak-pihak terkait lainnya, PMK di Kalsel dapat dikendalikan guna mendorong pertumbuhan ekonomi, mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan peternak," demikian kata Gubernur Kalsel.
Sebelumnya, Kalsel masuk 19 provinsi di Indonesia yang terdampak wabah PMK yang awal kasusnya ditemukan di Jawa Timur.
Bahkan sebanyak 530 ekor hewan ternak 4 kabupaten di Kalsel sempat terserang PMK, yakni Kabupaten Tanah Laut 486 ekor, Hulu Sungai Tengah (HST) 33 ekor, Hulu Sungai Utara empat ekor, dan Tabalong tujuh ekor.