kotabaru (ANTARA) - Kalangan DPRD Kotabaru turut serta memberikan pemahaman kepada masyarakat yang akan terdampak pelebaran Jalan Brangas Baharu Utara atau yang lebih di kenal "tanjakan Baharu".
"Kami mencoba memberikan pemahaman kepada warga yang rumahnya terdampak pelebaran jalan demi keselamatan pengguna jalan," kata Anggota DPRD Kotabaru M lutfi Ali.
Menurut dia, pelebaran jalan Baharu perlu dilakukan untuk kelancaran arus lalu lintas yang selama ini jalan tersebut kerap memakan korban jiwa.
Ia juga berharap pemerintah juga tetap memperhatikan tentang penghargaan kepada pemilik rumah yang terdampak dari program tersebut.
"Mudah-mudahan pemerintah dapat menyelesaikan pembebasan lahan pemilik rumah yang terdampak," kata M Lutfi Ali.
Sekertaris Komisi III itu juga memberi masukan kepada tim pengukur untuk menyelesaikan batas tanah yang harus diganti untuk dapat dipergunakan membenahi tempat tinggal mereka.
Ia juga berharap program yang akan direalisasikan di tahun 2022-2023 dapat terwujud dengan tetap mengedepankan kepentingan warga di sepanjang jalan Brangas Desa Baharu Utara dan Desa Batuah Kecamatan Pulau Laut Sigam.
Warga yang terdampak pelebaran jalan Hasan mengaku mendukung program itu namun dia juga bingung karena rumahnya banyak terpotong untuk pelebaran.
"Saya berharap program tetap berjalan tetapi tidak menimbulkan masalah baru bagi kami," kata Hasan.
Ia juga mengaku rumahnya hampir separo terimbas dari pengerjaan tersebut, dan diharapkan penyelesaiannya secara adil dan menguntungkan warga.