Banjarmasin (ANTARA) - PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Barito membangun "trap" atau perangkap tebing di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir PM Noor, Kalimantan Selatan guna menjaga kawasan pembangkit energi baru terbarukan itu tetap aman dan terjaga terutama mencegah longsor.
"Pekerjaan pembuatan trap tebing sudah rampung pada awal September ini," kata Manager PLN UPDK Barito Nazrul Very Andhi di Banjarmasin, Kamis.
Pembangkit PLTA Ir PM Noor adalah kawasan rawan longsor karena letak lokasinya yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Selain pembuatan perangkap pada tebing-tebing yang rawan longsor, PLN juga melakukan penanaman rumput vetiver.
Nazrul menyebut akar vetiver bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, serta menyuburkan tanah.
"Rumput vetiver sejenis sereh wangi yang akarnya kuat dan kencang seperti kawat baja, mencengkram tanah serta dapat menahan longsor," kata dia.
Nazrul mengungkapkan pula pembersihan vegetasi liar di kawasan waduk yang merupakan usulan dari PLN Pusertif juga rutin dilakukan karena vegetasi liar dapat menyebabkan tanah menjadi tidak keras sehingga rawan terjadi longsor.
"Semua ini dilakukan demi menjaga kawasan waduk riam kanan dan PLTA tetap aman dan terjaga sehingga proses operasi dapat berlangsung secara kontinyu tanpa kendala," jelasnya.
PLTA Ir Pangeran Muhammad Noor merupakan pembangkit energi baru terbarukan yang memanfaatkan arus air waduk riam kanan untuk menghasilkan listrik dengan daya yang mampu dihasilkan sebesar 3 x 10 MegaWatt.
PLN bangun trap tebing di PLTA PM Noor cegah longsor
Kamis, 29 September 2022 13:29 WIB
Pekerjaan pembuatan trap tebing sudah rampung pada awal September ini