Upaya pelestarian kayu ulin oleh Wali Kota Ibnu Sina tersebut dengan menanam bibit kayu ulin di tengah kota, yakni di halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Hasanudin HM Jalan Pangeran Antasari Kota Banjarmasin, Minggu.
Ulin atau disebut juga dengan bulian adalah pohon berkayu dan merupakan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, dan perkapalan. Ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan.
Penanaman bibit kayu langka tersebut menandai upaya penghijauan yang dilakukan Forum Komunitas Hijau dengan menyediakan bibit ulin bersama 200 bibit kayu lainnya di lokasi tersebut.
Penanaman kedua bibit ulin dilakukan Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), ir Fajar Desita disaksikan sekitar seratus orang aksi penghijauan termasuk pejabat Pemkot dan anggota FKH setempat.
Ibnu Sina berharap kayu ulin tersebut bisa tumbuh di dalam kota karena selain untuk penghijauan dan keindahan sekaligus sebagai sarana pendidikan karena kayu tersebut termasuk langka dan sulit ditemui kecuali di tengah hutan belantara.
Mengenai gerakan penghijauan FKH, Ibnu Sina mengapresiasinya dengan menyatakan selalu mendukung gerakan masyarakat ini, dan bersedia bergabung dalam setiap kegiatan.
Sementara itu, Wakil Ketua FKH Mohamad Ary menyebutkan, gerakan menanmam pohon setiap minggu dilakukan FKH di beberapa lokasi di Banjarmasin dan luar Banjarmasin.
FKH sudah menanam 5000 pinang 3000 trambesi, ratusan pucuk merah, ratusan lagi palam putri, bintaro (pulantan), enau, risi, rambai padi, kemudian menanam teratai serta melepasliarkan ratusan kilogram bibit ikan gabus dan pepuyu.