Banjarmasin (ANTARA) - Khatib ustadz Khair mengingat kaum Muslim terutama jemaah Masjid An Nur Mandiri Banjarmasin arti penting memiliki rasa malu.
"Karena malu sebagian atau cabang dari iman," ujar khatib dalam khutbahnya di Masjid An Nur Komplek Bank Mandiri Cabang Banjarmasin, sebelum shalat Jumat (19/8/22).
Ia menjelaskan, iman itu ada beberapa tingkatan dan iman yang paling rendah tidak mengganggu jalan atau hak orang lain selaku pengguna jalan.
Sedangkan imam yang paling tinggi senantiasa dalam kalimat "laa Ilaha ilallah" (tiada yang lain patut disembah kecuali Allah).
Dalam khutbahnya sekitar 10 menit, secara panjang lebar khatib menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan malu seperti orang ngomong/bercakap-cakap di tepi jalan kecuali membicarakan amar ma'ruf nahi munkar.
Selain itu, melakukan perbuatan yang Allah larang seperti menggibah atau membicarakan keburukan orang lain, lanjut ustadz muda tersebut.
Pada kesempatan itu dalam khutbahnya khatib menyatakan, laa Ilaha ilallah hakekatnya sebuah wujud kemerdekaan sejati bagi seseorang.
"Oleh karenanya mari kita jaga dan tingkat keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebab iman dan taqwa itulah bekal yang sempurna untuk kembali ke khadirat Allah SWT kelak," demikian Khair.