Barabai (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Mulyadi menjelaskan bahwa pemerintah daerah tahun ini sudah menganggarkan perbaikan jembatan di Desa Manta'as, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), sedang perbaikan jalan bisa menggunakan dana gelondongan untuk kondisi darurat.
Ketua Komisi III menjelaskan hal itu menjawab sekitar 20 warga Desa Mantaas yang Kamis (18/8) mendatangi kantor DPRD HST menyuarakan aspirasi mereka agar secepatnya dilakukan perbaikan jalan dan jembatan yang rusak parah.
"Kami hanya minta desa kami yang juga masih bagian dari Kabupaten HST turut diperhatikan, jangan hanya diberikan janji-janji oleh pemerintah daerah melalui Dinas PUPR," kata Wahyu perwakilan warga Manta'as.
Menurutnya, bupati juga pernah berjanji memprioritaskan Desa Manta'as dan akan melakukan rehab jembatan dan peningkatan kualitas jalan pada bulan Juli 2022, namun sampai Agustus belum ada tindak lanjutnya.
"Sudah ada beberapa korban kecelakaan akibat jalan dan jembatan yang rusak itu, dan kami masyarakat serta perangkat Desa Manta'as juga menjamin keamanan nantinya jika sudah dilakukan perbaikan," tegasnya.
Pihaknya pun belum mengetahui apa alasan Pemkab tak kunjung melakukan pembangunan, padahal jalan dan jembatan menjadi akses utama jalur darat untuk melakukan aktivitas hari-hari.
Soalnya tak kunjung dilakukan pembangunan oleh Pemkab, warga pun berinisiatif membuat proposal ke beberapa instansi forkopimda.
"Alhamdulillah kita sudah terima bantuan dari Polres HST 10 ret sirtu, Polsek LAU 4 ret, Dandim 1002/HST 3 ret dan beberapa orang lainnya yang masih proses untuk menutupi jalan-jalan yang berlobang dan rusak parah," ujar Wahyu.
Ditambahkannya, jalan yang rusak itu sekitar 2 kilometer dan ada dua jembatan rusak parah serta membahayakan pengendara atau hampir tidak bisa di lewati.
Ketua Komisi III DPRD HST Mulyadi menerangkan terkait perbaikan jalan dan jembatan ini sudah beberapa kali disampaikan ke pemerintah daerah dan sudah juga dianggarkan tahun ini untuk jembatan, namun pihaknya belum tahu kapan direalisasikan oleh Pemkab.
"Kalau untuk dua jembatan di sana sudah masuk tahap lelang di Pemerintah Provinsi Kalsel dengan anggaran sekitar Rp2,7 miliar untuk bangun baru, sedangkan Pemkab cuma rehab biasa, kontraknya sudah jalan namun pelaksanaannya yang belum," katanya.
Sedangkan untuk jalan ada sebenarnya dana gelondongan di Dinas PUPR yang bisa dialihkan ke peningkatan kualitas jalan, misalnya untuk beli sirtu atau yang lain-lainnya.
Menurutnya, jalan di Desa Manta'as ini sangat urgent bagi masyarakat agar segera diperbaiki dan bisa menggunakan dana gelondongan itu untuk kondisi darurat.
"Sebabnya warga di sana yang paling lama terdampak banjir, saat (banjir) di Barabai sudah surut, di Manta'as enam bulan baru surut," terangnya.
Untuk jangka panjang ia juga sedang mengkoordinasikan dengan Pemprov setidaknya dibangunkan jalan yang bisa menghubungkan Manta'as dengan Nagara, Kabupaten HSS, karena hanya sekitar 15 km sudah tembus ke Kabupaten HSS dari Manta'as.
"Semoga ke depan program ini dapat direalisasi dan dapat mengharmoniskan kembali warga yang berada di perbatasan HST dan HSS itu. Dari pengakuan warga dari Pasar Manta'as hingga ujung desa sejak zaman Belanda belum pernah menikmati jalan beraspal yang mulus," tutupnya.
Berikut video keterangan warga Manta'as :