Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya pada puncak HUT ke-47 Indocement di Bogor mengatakan, pihaknya terus berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca (GKR) Scope 1 pada 2021, yang dihasilkan turun menjadi 606 kg CO2/ton semen ekuivalen turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 623 kg CO2/ton semen ekuivalen.
"Kami juga memiliki target, pada 2025 kami akan menggunakan 25% bahan bakar alternatif," katanya dalam siaran pers.
Selain kerja sama untuk menerima RDF dari TPST Nambo, pihaknya juga telah menjajaki bekerja sama untuk menerima RDF dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu lainnya.
Indocement terus memperkuat komitmen keberlanjutannya dengan terus berinvestasi dan mengembangkan produk-produk yang ramah lingkungan, hal ini juga sejalan dengan Indocement New Purpose yaitu Material to Build Our Future.
Sejak 2021, Indocement juga terus mendorong penggunaan “semen hijau” di Indonesia, salah satunya melalui produk Semen Hidraulis yang proses produksinya menggunakan kadar klinker yang lebih rendah dibanding OPC sehingga mampu mengurangi penggunaan batu bara dan jumlah CO2 yang jauh lebih rendah.
Hal ini sesuai dengan pasar yang semakin peduli terhadap lingkungan.
“Selama lima tahun ini, kami telah menginvestasikan lebih dari Rp1 triliun untuk investasi keberlanjutan," ujarnya.
Sebagai pelopor di sektor industri semen yang sudah menerapkan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinyu (SISPEK), Indocement juga secara rutin melakukan evaluasi peta jalan strategi perubahan iklim untuk memastikan penurunan emisi sesuai dengan target.
Karenanya, ITP berhasil meraih sejumlah penghargaan hijau antara lain, di penghujung tahun 2021 Indocement berhasil mendapatkan hattrick penghargaan PROPER Hijau dari KLHK untuk ketiga kompleks pabriknya yaitu, kompleks pabrik Citeureup, kompleks pabrik Cirebon dan kompleks pabrik Tarjun.
Keseriusan Indocement terhadap lingkungan tercermin dari dibentuknya Komite Environmental, Social and Governance (Komite ESG) pada tahun 2021.
Komite ini akan membantu Direksi dalam menjalankan komitmen terhadap lingkungan, kesehatan dan keselamatan, tanggung jawab sosial perusahaan, tata kelola perusahaan serta program-program keberlanjutan yang relevan dengan Perseroan.
“Banyak kegiatan yang terlaksana dalam peringat HUT ITP diantaranya adalah, pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) di tiga kompleks pabrik, pemberian penghargaan Employee of the Year untuk 10 karyawan terbaik Indocement, pengumuman pemenang Indocement Innovation Awards serta pelaksanaan kegiatan quarry walk," paparnya.
Rangkaiannya ditutup dengan peresmian “Harmony Corner” yang berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup.
Sementara itu, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlahkaryawan sekitar 5.000 orang.
Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen, serta memiliki 10 pabrik yang salah satunya berada di Kabupaten Kotabaru.