Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan membangun rumah kemasan sebagai upaya menaikkan pamor produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota tersebut, khususnya yang masuk program penciptaan wira usaha baru.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, pembangunan rumah kemasan yang baru diresmikannya hari ini di Jalan Brigjen Hasan Basri, Komplek Meranti, Kecamatan Banjarmasin Utara, sebagai upaya menaikkan pamor produk UMKM.
Menurut dia, sejak periode pertama kepemimpinannya pada 2014--2019 sudah memprogramkan penciptaan wira usaha baru yang disingkat WUB, terealisasi melebihi target 2.500 WUB.
Di periode kedua kepemimpinannya hingga 2024, kata Ibnu Sina, salah satu visi Baiman 2 tetap meneruskan program penciptaan WUB tersebut.
Penekanannya, kata Ibnu Sina, pada peningkatan kualitas WUB di Kota Banjarmasin yang terkenal sebagai kota dagang dan kota jasa untuk makin naik kelas.
"Kemasan ini penting untuk menunjukkan bahwa produk UMKM di daerah kita terlihat makin berkelas, seperti menerakan izin, informasi kadaluarsa, brandnya lebih bagus," ungkapnya.
Dengan makin bagusnya kemasan produk, paparnya, maka makin layak produk para UMKM Kota Banjarmasin dipasarkan di pasar-pasar moderen bahkan sampai ekspor.
Karena itu, dia pun berharap dengan dibangunnya rumah kemasan yang ditarget rampung pada akhir 2022 dan mulai beroperasi pada 2023 jadi sebuah solusi dalam meningkatkan nilai jual produk UMKM.
"Ini saya kira, sangat membantu, bukan hanya dalam binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, namun juga semua instansi, terutama pengampu Pokja WUB, dan non-dinas terkait yang menghasilkan produk, bisa menggunakan dan memanfaatkan ini," kata Ibnu Sina.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar menyatakan, dibangunnya rumah kemasan ini sebagai tindak lanjut pembinaan WUB dan UMKM di daerah ini.
Menurut dia, instansinya telah melaksanakan pelatihan-pelatihan terkait produk kemasan setiap tahun.
Akan tetapi, lanjut dia, pelatihan tersebut belum maksimal dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana.
"Kita rutin melakukan pelatihan kemasan, namun memang karena tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga hasilnya kurang maksimal. Mudah-mudahan dengan rumah kemasan ini, kebermanfaatan bisa dirasakan di Kota Banjarmasin," ujarnya.
Baca juga: Banjarmasin butuh sebuah pasar terapung sore hari
Baca juga: Banjarmasin naik peringkat jadi Kota Layak Anak kategori Nindya