Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Dr Diauddin menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan naiknya kasus penularan belakangan ini karena varian baru COVID-19.
"Untuk memastikan harus diperiksa sampelnya dulu, dan dikirim ke Jakarta. Ini sudah dikirim, tapi belum ada hasil lagi," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.
Dia mengakui, adanya kesamaan gejala subvarian baru Omicron, yakni BA.4 dan BA.5 yang menulari positif baru di provinsi ini.
"Kira-kira iya (varian baru) karena gejalanya ringan aja," ujarnya.
Jelasnya, lanjut dia, tidak banyak positif COVID-19 saat ini yang harus dirawat ke rumah sakit, mereka melakukan karantina mandiri.
Dia pun berharap masyarakat jangan panik, tapi tetap waspada dengan menggunakan protokol kesehatan karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.
"Terus disiplin pakai masker, tetap jaga jarak, termasuk tetap rajin mencuci tangan pakai sabun," ujar Diauddin.
Selain itu, ikuti program vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster.
Dari laporan Dinkes Kalsel pada Kamis hari ini telah bertambah 55 kasus COVID-19.
Dengan tambahan tersebut maka pasien COVID-19 yang dirawat saat ini di Kalsel sebanyak 350 orang. Total selama pandemi sebanyak 84.870 kasus.
Tambahan 55 kasus tersebut berasal dari Kota Banjarmasin sebanyak 23 kasus, Banjarbaru 11 kasus, dan Kabupaten Banjar 9 kasus.
Kemudian Kabupaten Barito Kuala 4 kasus, Hulu Sungai Tengah (HST) 3 kasus, Tabalong dan Balangan masing-masing 2 kasus dan Hulu Sungai Utara (HSU) 1 kasus.
Pasien sembuh dari COVID-19 di Kalsel pada hari ini sebanyak delapan orang, yakni dari Barito Kuala 3 orang, Tanah Bumbu 2 orang, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong dan Balangan masing-masing 1 orang.
Totalnya kesembuhan dari COVID-19 di Kalsel pandemi sebanyak 81.977 orang. Kasus meninggal dunia nihil, tetap totalnya sebanyak 2.543 orang.
Dengan data tersebut, kini persentase kesembuhan akibat COVID-19 di Kalsel mencapai 96,59 persen, dirawat 0,41 persen dan kematian 3 persen.
Baca juga: Pendidikan di Kalsel diharapkan fokus penanganan dampak pandemi COVID-19
Baca juga: Hulu Sungai Utara data anak putus sekolah akibat Pandemi COVID-19