Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan, H Puar Junaidi mengungkapkan, rencana pembangunan jalan layang di Banjarmasin, ternyata belum ada "design engeneering detil" (perencanaan teknik secara rinci atau DED).
"Informasi yang kuterima dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalsel, rencana pembangunan jalan layang di 'kota seribu sungai' Banjarmasin tersebut masih dalam tahap pradesain," ungkapnya sebelum rapat paripurna DPRD provinsi setempat, di Banjarmasin, Senin.
Ia membenarkan, untuk membuat perencanaan pembangunan jalan layang di Ibu Kota Kalsel tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi setempat tahun anggaran 2010 sebesar Rp500 juta.
"Mungkin oleh karena dalam tahap pradesain, Dinas PU Kalsel belum melaporkan kepada DPRD provinsi setempat serta belum menyampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta," tuturnya.
Namun Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel itu bisa memaklumi dan mendukung rencana pembangunan jalan layang yang gagasan sejak beberapa tahun lalu, guna mengurangi kemacetan lalu lintas di Banjarmasin.
"Terlebih lagi pembiayaan pembangunan jalan layang tersebut diharapkan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, harus kita sambut positif. Karena keberadaan prasarana perhubungan itu bagian dari jalan nasional/jalan negara," tandasnya.
Hanya saja, anggota DPRD Kalsel dua periode dari Partai Golkar belum yakin dengan anggaran sekitar Rp300 miliar bisa membangun jalan layang di Banjarmasin, walau panjang bentang cuma lebih kurang satu kilometer.
Pasalnya perencanaan anggaran tersebut pada beberapa tahun lalu, sedangkan perkembangan harga barang terus naik, sehingga untuk mewujudkan jalan layang di kota itu, mungkin memerlukan dana sampai Rp500 miliar, lanjutnya.
"Kita berharap, pembangunan jalan layang di Banjarmasin bisa terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama," demikian Puar Junaidi.
Pembangunan jalan layang tersebut rencananya di Jalan A Yani Banjarmasin dari Km3,5 atau sekitar depan Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) sampai Km 4,5 dekat kawasan Kompleks Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari.
Dengan terbangunnya jalan layang itu, diharapkan kemacetan arus lalu lintas yang sering terjadi di perempatan Jalan A Yani - Jalan Gatot Soebroto dan Jalan Lingkar Dalam Selatan, bisa teratasi./shn*C