Paringin (ANTARA) - Wisata Watu Badinding Di Desa Liyu Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, yang terdapat di kawasan geosite Geopark Meratus sangat mempesona.
Tempat wisata ini menawarkan pemandangan alam khas pegunungan dengan hutan rimbun dan aliran sungai nan jernih di tengah belantara yang membelah bebatuan kapur di sisi kiri dan kanan semakin menambah eksotik pemandangan tempat ini.
Bebatuan yang tersusun menyerupai dinding pada pinggiran sungai tersebut yang membuat tempat ini diberi nama Watu (Batu) Badinding.
Saat mengunjungi tempat ini akan kurang afdol ketika pengunjung tidak menyeburkan diri ke sungai, karena airnya yang menyegarkan dengan suasana hutannya yang menambah kesejukan kawasan ini.
Tak hanya itu, ketika menuju lokasi Watu Badinding, pengunjung akan merasakan sejuknya udara karena melewati hutan belantara yang lebat dengan pepohonan berdiameter besar tinggi menjulang serta di beberapa titik pengunjung bisa melihat ladang dan kebun warga yang menghijau.
Pengunjung juga akan merasakan petualangan yang memicu adrenalin, karena untuk sampai ke lokasi wisata tersebut, hanya bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua selama kurang lebih 20 menit dengan melewati jalan yang hanya selebar satu meter.
Meski kondisi jalan cukup baik, di beberapa titik jalan dilapisi lumut yang licin dan trek menanjak dan curam.
Namun tak usah khawatir, pengunjung bisa menggunakan jasa ojek pulang pergi yang telah disediakan oleh pengelola Wetu Badinding.
Banyak juga pengunjung yang tertantang untuk berjalan kaki dengan menembus waktu kurang lebih 1,5 jam.
Sesampainya di sana pengunjung bisa sejenak beristirahat di beberapa gazebo yang sudah tersedia sambil menghirup udara segar dan ditemani suara gemericik air sungai yang mengalir tenang dan jernih.
Watu Badinding sebagai salah satu potensi wisata yang menjanjikan di Liyu tentunya terus menjadi perhatian warga dalam hal pengelolaan.
Ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Liyu, Megi menerangkan, sebagai salah satu potensi peningkatan ekonomi warga desa, objek wisata ini terus dalam pembenahan. Hal ini dilakukan secara swadaya oleh tim Pokdarwis Desa Liyu.
“Ke depannya juga akan tersedia zona camping ground beserta fasilitas lainnya,” ungkap Megi, Rabu (15/6).
Pembenahan tempat wisata ini juga dilakukan sebagai bagian dari persiapan festival budaya tahunan di Desa Liyu, yaitu Mesiwah Pare Gumboh 4 (MPG) yang merupakan ritual syukuran panen bersama Dayak Deah yang akan dilaksanakan pada 22-24 Juli 2022.
Dengan persiapan yang matang diharapkan saat pelaksanaan MPG 4 nanti, Liyu sebagai desa wisata dapat menonjolkan potensi yang dimiliki baik itu keindahan alam maupun khasanah budaya yang beragam.
Selain itu pihaknya terus menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait mulai dari Pemerintah Kabupaten Balangan dan sejumlah perusahaan yang melaksanakan kegiatan CSR seperti Adaro Group.
Pesona alami wisata Watu Badinding Desa Liyu di Geopark Meratus
Selasa, 21 Juni 2022 6:04 WIB