Saat menerima jamaah calon haji Embarkasi Solo yang tiba di Mekkah dari Madinah pada Minggu malam, Eko mengatakan bahwa Pemerintah Arab Saudi kini memberlakukan aturan yang lebih ketat dalam pelaksanaan ibadah haji.
"Pemerintah Arab Saudi menerapkan kebijakan ketat, mereka yang pernah dideportasi tidak boleh kembali ke Saudi. Ketentuannya 10 tahun (baru boleh ke Arab Saudi lagi), dulu lima tahun," kata Eko.
Oleh karena itu, dia mengingatkan jamaah Indonesia agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi selama berada di Tanah Suci.
Jika melakukan pelanggaran maka anggota jamaah bisa berurusan dengan kepolisian. Selain membuat waktu yang semestinya bisa digunakan untuk beribadah terbuang, anggota jamaah yang berurusan dengan kepolisian juga menghadapi risiko deportasi jika tindakannya dinilai terbukti mengganggu ketertiban dan melanggar hukum.
Eko mengingatkan anggota jamaah Indonesia agar tidak berfoto bersama dengan membawa spanduk penanda identitas kelompok atau penanda kelompok yang lain di depan ka'bah.
Dia lantas menceritakan kejadian mengenai jamaah umrah dari Indonesia yang diamankan oleh petugas karena membentangkan spanduk kelompok umrah di Masjidil Haram.
"Kalau berfoto selfie (swafoto) masih bisa dilakukan oleh jamaah haji," kata dia.
Berita sebelumnya,
Konsul Jenderal RI di San Francisco, Amerika Serikat Prasetyo Hadi berharap lulusan karyasiswa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di UC Berkeley siap membangun negeri.
“Selamat atas keberhasilan 12 penerima beasiswa LPDP yang telah lulus dari di UC Berkeley,” kata Prasetyo dalam keterangan tertulis KJRI San Francisco yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan hal itu di sela-sela acara wisuda kelulusan Fakultas Hukum dan Fakultas Administrasi Publik UC Berkeley pada Jumat (13/5) yang dihadiri lebih dari 600 lulusan mulai dari program profesi, sarjana hingga pasca sarjana.
Wisuda ini pertama kali digelar di tempat terbuka sejak pandemi COVID-19 melanda. Beberapa wisudawan yang hadir adalah mahasiswa yang sudah lulus pada tahun lalu.
KJRI San Francisco juga menggelar acara syukuran bagi para peserta karyasiswa LPDP itu karena tidak semua orang tua atau sanak saudara mereka bisa hadir pada wisuda salah satu universitas terbaik di California tersebut.
Baca juga: RI-Kanada menjalin kerja sama teknologi nuklir kedokteran dan pertanian
Prasetyo mengatakan lulusan karyasiswa LPDP di UC Berkeley akan menjadi bagian dari sumber daya manusia Indonesia untuk mempersiapkan momentum Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Menurutnya, bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini, yaitu sekitar 70 persen tenaga kerja produktif, merupakan bagian dari modalitas motor penggerak pembangunan dan kemajuan bangsa.
Acara itu juga dihadiri oleh Arsul Sani, Wakil Ketua MPR RI yang menyempatkan datang ke San Francisco, di mana putrinya menjadi salah satu wisudawan karyasiswa LPDP.
Arsul menyampaikan rasa bangga sekaligus harapannya kepada semua lulusan untuk membangun Indonesia ke depan.
“Tidak harus menjadi pegawai negeri untuk mengabdi pada negeri, semuanya bisa mengabdi melalui jalur mana pun dan bidang apa pun, untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi ke depan,” katanya.
Salah seorang lulusan karyasiswa LPDP, Ayu Saraswati Kania, mengaku gembira karena meskipun menghadapi berbagai tantangan akibat pandemi, dirinya berhasil menyelesaikan studi pasca sarjananya dengan baik.
Baca juga: Peluang rempah dan produk UKM Indonesia masih besar di Prancis
Dia dan lulusan lainnya menyatakan komitmen mereka untuk mengabdikan dirinya, memberikan sumbangsih pemikiran dan dedikasi terbaiknya demi kemajuan Indonesia.
Konsul Pensosbud Mahmudin Nur Al-Gozaly dalam keterangan persnya menerangkan bahwa penerima beasiswa LPDP lulusan UC Berkeley tersebut merupakan bagian dari sedikitnya 29 ribu orang penerima beasiswa yang kuliah di berbagai negara sejak 2012.
Di wilayah kerja KJRI San Francisco, seorang penerima beasiswa akan segera lulus dari program S2 bidang hukum di Universitas Stanford dan sedikitnya empat penerima beasiswa lain masih menyelesaikan studi pasca sarjana di berbagai kampus, di antaranya Universitas Washington dan UC San Francisco.
Mahmudin berharap lulusan penerima beasiswa negara akan menjadi bagian dari agen perubahan yang memberikan manfaat bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia.