Banjarmasin (ANTARA) - Waktu terus berlalu dan seakan tak terasa, 26 Mei 2022 seratus hari meninggal dunia mantan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) HM Said (alm).
Sebelum menjadi Gubernur Kalsel selama dua periode sejak 25: Februari 1985, laki-laki dengan sebutan Utuh (panggilan kesayangan terhadap anak laki-laki bagi urang Banjar hulu Kalsel) sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang berkarir mulai dari bawah.
Selesai kuliah pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Gajah Mada (,Gama/UGM) di Jogjakarta Tahun 1964 menjabat Kepala Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel dengan pangkat Ahli Tehnik, Golongan F/II (mungkin setara dengan AIII)
Kemudian Karo Pembangunan Kantor Gubernur Kalsel dengan pangkat Pembina/IVa, terakhir karir sebagai PNS dengan pangkat Pembina Utama Muda/IVc dan menjadi Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel 1981 - 1984, Pelaksana Tugas Gubernur 1984 - 1985.
HM Said Gubernur/Kepala Daerah Kalsel pertama dari sipil dan putra daerah yang melalui pemilihan oleh anggota DPRD provinsi setempat
Laki-laki kelahiran Kandangan HSS, 8 September 1936 atau putra pasangan H Bahar dengan Hj Banjariah itu menyunting Noorlatifah - putri "Bandung Kalimantan" Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) 25 Maret 1967.
Selama dua periode sebagai orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel mendapatkan berbagai penghargaan antara lain Satya Lencana Pembangunan, Bintang Mahaputra Pratama dari pemerintah.
Sementara dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) HM Said yang memimpin merintis pembangunan jalan trans Kalimantan lintas timur Kalsel menuju Kalimantan Timur (Kaltim) juga mendapat anugerah "Pena Emas" karena perhatiannya yang tinggi terhadap pembangunan pers di provinsinnya.
Kedekatan atau perhatian almarhum HM Said dengan pers antara lain tiap bulan mengadakan "cofe morning" bersama wartawan melibatkan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat provinsi.
Kemudian perhatian nyata Tahun 1990 membantu Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Kalsel untuk membeli sebidang tanah dari PD Tanah yang kini menjadi tempat Antara Kalsel berkantor.
Dalam berkarir, baik sebagai PNS maupun pejabat politik atau publik figur nyaris tak ada cacat yang sangat mendasar/prinsipil.
Pendidikan Anak
Sejak berkarir dari bawah hingga menjadi pejabat publik/publik figur HM Said tak melupakan pendidikan anak-anaknya yang merupakan "human invesment" buat masa depan generasinya yang lebih baik.
Oleh karena itu, keempat anak-anaknya Faisal Rizani, Laila Refiana, Dewi Damayanti dan Meldasari berhasil menyelesaikan studi pada pendidikan tinggi, dan bahkan mencapai strata dua (SII). bahkan Hj Dewi Damayanti Said sedang mengikuti program doktor.
Sebab menurut HM Said dan Hj Noorlatifah memberikan warisan berupa pendidikan lebih bernilai daripada harta benda.
Dengan berbekal pendidikan dapat mencari dan menciptakan lapangan kerja, berkarir di pemerintahan ataupun dunia politik.
Sebagai contoh salah seorang putri pasangan laki-laki dari "kota dodol" Kandangan dengan jelita "kota apam" Barabai tersebut kini menjadi anggota DPRD Provinsi Kalsel melalui Partai Golkar asal daerah pemilihan Kota Banjarmasin.
Hj Dewi Damayanti Said kini mendapat kepercayaan sebagai Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kalsel, serta Ketua Umum Koordinasi Badan Kesejahteraan Sosial provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota.
Ilustrasi arti penting dunia pendidikan atau sumber daya manusia yang berkualitas pada negara "Sakura" Jepang porak poranda ketika Perang Dunia II, tapi dengan SMD yang berkualitas mereka maju pesat, kendati tak banyak memiliki sumber daya alam (SDA).
Masih banyak jasa-jasa almarhum HM Said yang tiada terbilang untuk kemajuan kemaslahatan Banua yang harus menjadi panutan bagi generasi berikut di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" atau 'Bumi Lambung Mangkurat" Kalsel.
Kesuksesan semu itu, antarsuami istri, serta keluarga saling menunjang dengan keharmonisan rumah tangga serta hubungan dengan masyarakat yang selalu terjaga.
"Meniti Karier Melaksanakan Amanah" itu salah satu kunci sukses penerobos hutan, bukit, lembah dan ngarai serta menyeberangi sungai wilayah timur Kalsel Tahun 1983 yang kini menjadi jalan trans Kalimantan menghubungkan Kalsel lagi dengan Kaltim.
Selamat jalan HM Said, jasamu tetap terkenang dan abadi sebagi bukti perjuangan anak negeri. "Jasadmu boleh hancur, jiwamu tetap hidup".