Kandangan, Kalsel (ANTARA) - "Hari kemenangan" atau di "Hari Fiti" bagi kaum Muslim sesudah melaksanakan puasa Ramadhan serta amal ibadah lainnya pada bulan itu pakai masker nyaris terlupakan.
Pantauan Antara Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (4/5/22) melaporkan, anjuran memakai masker dalam suasana lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah kurang mendapatkan perhatian.
Pada suasana Idul Fitri 1443 H warga masyarakat pada umumnya dan kaum Muslim khususnya terkesan sudah merasa terbebas dari pandemi COVID-19 sehingga bisa melakukan perbuatan sebebasnya seiring tak lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sebagai contoh disiplin terhadap protokol kesehatan (Prokes) kurang mereka patuhi seperti memakai masker saat kerumunan, bahkan yang pakai masker tampak risi sehingga ikut-ikutan tak menggunakan.
Kekurangpatuhan terhadap pemakaian masker, tidak hanya pada waktu melaksanakan shalat, tapi juga di tempat-tempat rekreasi atau objek wisata, kecuali ketika bertemu/berhadapan dengan petugas/aparat keamanan.
Padahal jauh hari sebelum lebaran, Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi kesehatan, Firman Yusi SP mengimbau/mengingatkan agar warga masyarakat tetap disiplin/mematuhi Prokes, terutama memakai masker.
"Penggunaan masker buat melindungi diri atau sebagai salah satu pencegahan agar tak mudah terjangkit virus Corona yang sangat membahayakan atau mengancam kematian seseorang yang terkena," ujar Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
"Pasalnya pandemi COVID-19 baru melandai, kita belum betul-betul terbebas dari wabah yang seluruh Indonesia, dan bahkan beberapa negara di dunia," lanjut alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru tersebut.
Namun mantan anggota DPRD Kabupaten Tabalong, Kalsel itu berharap, negerinya betul-betul terbebas dari pandemi COVID-19 sehingga segala aktivitas kemasyarakatan berjalan kembali lancar dan aman.
Tetapi wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu tetap mengingatkan arti penting kepatuhan terhadap Prokes guna menjaga kesehatan secara utuh.
"Sebab meski sudah vaksinasi dosis satu dan dua, hingga tiga atau booster bukan jamin tidak terkena COVID-19 jika tidak melakukan Prokes sebagai pencegah dini," lanjut laki-laki kelahiran "kota minyak" Tanjung (236 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Tabalong.
"Kita berharap dengan kesen keterbebasan tak mematuhi Prokes seperti tanpa masker dalam suasana kerumunan, kasus pandemi COVID-19 tidak ada lagi atau alami lonjakan. Semoga," kata Firman Yusi.
"Hari kemenangan" nyaris lupakan masker
Rabu, 4 Mei 2022 14:52 WIB