Banjarbaru (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin melakukan sertifikasi ekspor terhadap 50 kilogram sarang burung walet (SBW) asal Kalimantan Selatan (Kalsel) tujuan Hongkong, via Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru.
Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto mengatakan ini adalah kali pertama SBW asal Kalimantan Selatan diproses atau dibersihkan langsung di Instalasi Karantina Hewan (IKH) atau tempat pemrosesan pertama di Banjarmasin.
"Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang patut diapresiasi, mengingat tempat pemrosesan SBW sendiri sebagian besar berada di Pulau Jawa dan Sumatera,” kata Nur Hartanto melalui keterangan tertulisnya.
Di samping itu, Subkoordinator Karantina Hewan Karantina Pertanian Banjarmasin, Isrokal, yang mewakili pelepasan ekspor pada Senin (25/4) di kantor wilayah kerja Bandara Syamsudin Noor menyampaikan bahwa ekspor perdana SBW kali ini dilakukan oleh PT AGA dengan nilai ekspor Rp1,25 miliar.
Sedangkan pelaksanaan freshipment inspection (PSI) atau pemeriksaan sebelum keberangkatan telah dilaksanakan pada Sabtu lalu oleh pejabat Karantina Pertanian Banjarmasin.
Menurut keterangan Isrokal, SBW tersebut telah melalui pemeriksaan sanitasi, pemeriksaan dokumen meliputi kelengkapan dan keabsahan, serta kesesuaian jumlah. Pihaknya juga telah memastikan penjaminan pemenuhan persyaratan negara tujuan dalam menerbitkan sertifikat sanitasi produk hewan.
Lebih lanjut, Nur Hartanto menyampaikan SBW merupakan bahan makanan yang menjadi salah satu komoditas unggulan dari Provinsi Kalimantan Selatan.
Banyak manfaat dari SBW ini bagi kesehatan dan kecantikan, sehingga permintaan akan SBW ini semakin meningkat terutama untuk negara tujuan ekspor terbesar adalah Hongkong dan Tiongkok.
Nur Hartanto menuturkan, mengacu data IQFAST Karantina Pertanian Banjarmasin tercatat di tahun 2021 tidak kurang dari 252 ton SBW dilalulintaskan keluar antar area melalui Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru menuju berbagai tempat pemrosesan atau IKH di Indonesia.
“Sampai akhir 2021 di Provinsi Kalimantan Selatan juga tercatat sudah ada 155 rumah walet yang teregistrasi dari 14 perusahaan dengan negara tujuan ekspor yaitu Tiongkok,” terangnya lagi.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Bambang, M.M. turut mengapresiasi dan mendukung ekspor perdana SBW asal Kalsel yang langsung diberi perlakuan tindakan karantina di IKH Banjarmasin. “Kami bersyukur, hal ini akan membuka peluang besar bagi ekspor SBW terus meningkat di Kalsel,” katanya.
Dikatakan Bambang mengacu data IQFAST Barantan, dibanding tahun 2020, secara nasional nilai ekspor SBW meningkat 24% di 2021. Pihaknya optimis pada 2024 ekspor komoditas pertanian dapat meningkat tiga kali lipat sebagaimana Program Gratieks Kementan yang telah digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL,red). Upaya ini sekaligus merealisasikan arahan Mentan SYL dalam mendorong roda ekonomi nasional.
"Kedepan diharapkan SBW asal Kalimantan Selatan dapat diproses terlebih dahulu di IKH Banjarmasin untuk selanjutnya diekspor langsung menuju negara tujuan sehingga memberikan nilai tambah bagi para pelaku usaha," kata Bambang.
Baca juga: Ekspor Daun Gelinggang Kalsel tembus Puluhan Ton di hingga Maret 2022
Baca juga: Ekspor dan impor Kalsel bulan Februari naik