Banjarmasin (ANTARA) - Nilai ekspor sarang burung walet asal budidaya di Kalimantan Selatan (Kalsel) tembus di angka Rp5,19 miliar sepanjang tahun 2022 terhitung periode Januari sampai awal Juni.
"Sarang burung walet yang diekspor berat total mencapai 321 kilogram," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Drh Nur Hartanto di Banjarmasin, Rabu.
Mengacu data sistem otomasi perkarantinaan atau IQFAST telah terjadi peningkatan signifikan ekspor sarang burung walet tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu yang hanya 11 kilogram senilai Rp181 juta.
Hartanto mengatakan pihaknya terus memberikan dukungan kepada eksportir baik melalui bimbingan teknis maupun kemudahan dalam pengurusan dokumen karantina.
Menurut dia, sinergi dan kolaborasi juga sangat penting guna mendorong peningkatan ekspor. Seperti yang terjalin baik selama ini antara Balai Karantina Pertanian bersama pemerintah daerah, Bea Cukai, Angkasa Pura, Garuda Indonesia dan pihak lainnya yang berperan membantu.
"Yang terbaru, kita kembali sukses memfasilitasi ekspor 50 kilogram sarang burung walet tujuan negara Hongkong milik PT AGA senilai Rp787,5 juta," ungkapnya.
Hartanto menyebut pihaknya terus melakukan bimbingan, monitoring dan evaluasi sehingga kualitas sarang burung walet milik PT AGA layak dan aman dikonsumsi serta memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor.
Diketahui sarang burung walet merupakan komoditas ekspor mempunyai nilai jual tinggi. Secara nasional, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian mencatat tahun 2021 terjadi peningkatan volume ekspor 14 persen dibandingkan tahun 2020.j