Banjarmasin (ANTARA) - Permintaan parsel lebaran tahun ini di Banjarmasin, Kalimantan Selatan meningkat fantastis sehingga pedagang yang menggeluti bisnis musiman ini kewalahan memenuhi pesanan pembeli.
"Pesanan sangat banyak sejak awal Ramadhan, kami sampai kewalahan kerja siang malam mengemasnya. Tahun ini paling ramai, terima kasih Tuhan," kata Yenny Soedjono selaku pemilik toko Dunia Parcel di Jalan Veteran Banjarmasin, Sabtu.
Ada tiga jenis paket lebaran yang dijual toko Dunia Parcel yaitu dalam bentuk kemasan kardus, parsel standar dan juga parsel "custom" yang dibuat sesuai pesanan khusus.
Untuk kemasan kardus, Yenny mengaku lebih dari 10.000 paket telah terjual dari harga Rp100 ribu.
Sementara bentuk parsel yang dikemas lebih menarik permintaannya juga sangatlah tinggi. Bahkan banyak pula yang memesan dibuatkan khusus dengan harga ditentukan sendiri oleh pembeli.
"Contohnya ada yang pesan parsel sultan setinggi hampir dua meter dengan harga Rp2,8 juta yang isinya makanan," ujar Yenny.
Selain berisi makanan, parsel yang juga banyak dipesan sembako dan barang pecah belah. Untuk harga paling mahal ditawarkan hingga di atas Rp5 juta.
Berpengalaman lebih dari 20 tahun berbisnis pangan dan parsel, Yenny memastikan barang yang dijual semua terjamin kualitasnya demi menjaga kepercayaan pelanggan.
"Produk yang dikemas dalam parsel terjamin keamanannya. Semuanya produk baru karena saya beli barang untuk mempersiapkannya pada bulan Februari 2022," jelasnya.
Sementara ekonom dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin SE, MSI, Pg.D mengatakan peningkatan permintaan parsel lebaran tahun ini jadi bukti pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat beranjak ke posisi positif.
"Ekonomi mulai tumbuh positif sejak akhir tahun 2021 dari sebelumnya terkontraksi pada 2020 karena pandemi COVID-19," katanya.
Muttaqin berharap pemerintah dan masyarakat dapat menjaga momentum baik saat ini dengan terus disiplin protokol kesehatan agar status pandemi bisa segera menjadi endemi.
"Capaian vaksinasi juga sudah tinggi makanya momentum Ramadhan tahun ini mendorong meningkatnya konsumsi masyarakat dan kita harapkan terus terjaga hingga pascalebaran seiring terkendalinya penularan COVID-19," ujarnya.