Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Mulai 1 Oktober sebanyak 2300 kader didampingi petugas kesehatan dari 10 puskesmas di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan dikerahkan mendatangi rumah-rumah warga dan sekolah guna membagikan obat pencegag Filariasis atau penyakit kaki gajah.
Kepala Bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit Masbudianto di Amuntai Rabu mengatakan pihaknya siap membagikan obat terhitung 1 Oktober.
"Kita siapkan 2300 kader, dimana tiap satu orang kader yang disampingi petugas dari puskesmas akan membagikan obat kepada 25 - 30 kepala keluarga," Ujar Masbudianto.
Masbudianto mengatakan dalam rangka Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) kembali dilaksanakan Pembagian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di semua kecamatan.
Hanya Kabupaten HSU bersama Kabupaten Barito Kuala, katanya yang melaksanakan POMP diseluruh kecamatan diwilayahnya, sedangkan kabupaten lainnya di Kalsel hanya membagikan obat pada kecamatan tertentu secara parsial.
Sebagai bagian dari pelaksanaan Eliminasi Filariasis Global sejak deklarasi WHO pada 2000 dengan target pengeliminasian Penyakit Filariasis di 2020, Kementerian Kesehatan juga memprogramkan Bulan Eliminasi Filariasis sebagai salah satu prioritas pemberantasan penyakit menular.
Masbudianto mengatakan dari hasil pelaksanaan POMP di 2014 maka kerjasama lintas sektoral dalam pemberantasan Penyakit Kaki Gajah perlu ditingkatkan.
Kerjasama lintas sektoral khususnya dilakukan bersama Dinas Pendidikan agar semua anak usia sekolah tidak terlewatkan mengkonsumsi obat pencegah Filariasis.
"Kadang ada anak setelah PAUD tidak sekolah lagi sehingga terlewatkan dalam pembagian obat/puyer pencegah Filaria," terang Isnur.
Dikatakan, rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka persiapan pelaksanaan POMP 2015 sudah dilaksanakan ditingkat kabupaten hingga kecamatan.
Ia mengharapkan masyarakat mengindahkan anjuran meminum obat ini untuk memutus siklus penularan penyakit kaki gajah di HSU.
"Kalau ada efek samping seperti mual, pusing hingga muntah, jangan khawatir karena tidak membahayakan, justru jika ada efek semacam itu menandakan obat tengah bekerja membunuh cacing Filaria dalam tubuh," terangnya.
Dijelaskan, Cacing Filaria ditularkan melalui gigitan nyamuk, yang hidup dalam kalenjar getah bening (limfe) yang jika bertahun-tahun tidak diobati akan menyumbat limfe sehingga terjadi pembengkakan beberapa anggota tubuh, seperti kaki, dibawah kemaluan dan lengan./Eddy Abdillah
Dinkes Kerahkan 2300 Kader Bagikan Obat
Rabu, 30 September 2015 14:58 WIB
Kita siapkan 2300 kader, dimana tiap satu orang kader yang disampingi petugas dari puskesmas akan membagikan obat kepada 25 - 30 kepala keluarga,"