Banjarbaru (ANTARA) - Salah seorang tokoh masyarakat Banjarbaru Napsiani Samandi menilai restorasi atau pembangunan kembali kincir angin Comet merupakan ide yang lar biasa terutama bagi sebuah pengembalian bangunan bersejarah.
"Restorasi kincir angin Comet ini bagi kami merupakan ide yang "excellent" karena telah mampu mengembalikan bangunan bersejarah yang dulu sangat dikenal dan berdiri kokoh disalah satu sudut kota," ujarnya, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan di sela peresmian kincir angin Comet yang dilakukan Wali Kota Banjarbaru H M Aditya Mufti Ariffin dihadiri tokoh yang juga penyelamat kincir angin Comet H Suyono dan pimpinan SKPD pemkot.
Menurut Napsiani, kincir angin Comet merupakan ikon sarat nilai sejarah karena dulu dikenal dan jadi lagenda bagi warga Banjarbaru khususnya yang tingggal di kawasan Banjarbaru III belakang rumah dinas wali kota.
Disebutkan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarbaru itu, fungsi kincir angin itu dulunya sebagai perangkat pompa air yang menyuplai air bersih dari sebuah Guntung (sumber mata air) ke kolam penampungan di Banjarbaru III.
"Warga Banjarbaru III dulu susah mendapatkan air bersih sehingga dibangun kincir angin Comet diatas sebuah guntung yang airnya disuplai menuju kolam penampungan sehingga kesulitan air bersih teratasi," ucapnya.
Saat menyampaikan sambutan di sela peresmian kincir angin Comet itu, Napsiani sempat hampir menangis karena teringat nilai sejarah salah satu ikon Banjarbaru yang dibangun di era tahun 1970-an itu.
"Saya terharu, kincir angin Comet ini sangat dikenal masyarakat. Bahkan menjadi kebanggaan begitu disebut tinggal di Banjarbaru dekat mana, tinggal menyebut Comet yang identik kincir angin Comet," sebutnya.
Ditekankan warga Banjarbaru III Kelurahan Comet itu, euforia kincir angin Comet ini bukan hanya saat peresmian saja tetapi berlanjut hingga pemeliharaan seluruh pihak sehingga ikon kota Idaman tetap terjaga.
"Kami mengajak seluruh pihak baik Pemkot Banjarbaru maupun anggota masyarakat agar bersama-sama untuk menjaga dan memelihara ikon kota sehingga tetap lestari dan dinikmati di masa mendatang," pesannya.
Sebelumnya, Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin saat meresmikan kincir angin Comet bersyukur salah satu ikon Kota Banjarbaru itu dibangun lagi dan kembali megah berdiri seperti bentuknya semula di masa dulu.
"Kami bersyukur Kincir angin Comet ini bisa kembali berdiri dan menjadi salah satu ikon yang melagenda hingga dikenal seluruh masyarakat Banjarbaru dan orang luar," ujar wali kota usai peresmian.
Ia mengatakan, kincir angin Comet kembali berdiri megah di pertigaan Jalan Wijaya Kusuma-Jalan Panglima Batur, Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara itu, merupakan salah satu ikon sejarah Kota Banjarbaru.
Diketahui, tahun 2008, kincir angin yang bertuliskan Comet itu dibongkar karena dianggap tak berguna dan sempat dibongkar pemulung sebelum diselamatkan mantan anggota DPRD Kalsel Suyono atau Mbah Yono.
Dibawah kepemimpinan Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin, ikon Banjarbaru yang dibangun sejak tahun 70-an itu direstorasi hingga berdiri kembali dan diresmikan dihadiri kepala SKPD serta tokoh masyarakat setempat.
"Kincir angin Comet ini dibangun hampir persis seperti dulu termasuk beberapa bagian besi yang masih asli dan berhasil diselamatkan. Meski pun letaknya berbeda dari tempat yang dulu," sebut wali kota.