Jumlah ternak sapi dan kerbau hasil pendataan Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan melalui program Pendataan Sapi Potong, Perah dan Kerbau 2011 mencapai 21.283 ekor.
"Jumlah sapi potong, perah dan kerbau yang didata melalui program PSPK masih bersifat sementara dan hasil finalnya menunggu keputusan BPS Pusat," ujar Kepala BPS Banjar, Edy Rahmadi di Martapura, Kamis (7/7).
Menurut dia, jumlah sapi potong, sapi perah dan kerbau yang didata melalui program PSPK selama Juni 2011, tersebar pada 17 kecamatan dan 19 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Banjar .
Dia merinci, populasi ternak tersebut terdiri dari sapi potong sebanyak 17.340 ekor, sapi perah 40 ekor dan kerbau sebanyak 3.903 ekor dan seluruhnya dipelihara 4.878 rumah tangga pemelihara.
Disebutkan, populasi sapi potong paling banyak terdapat di Kecamatan Aranio sebanyak 4.484 ekor yang tersebar pada empat desa yakni Desa Bunglai, Rantau Bujur, Tiwingan Lama dan Desa Kalaan.
Populasi sapi potong terbesar kedua tersebar di Kecamatan Sambung Makmur sebanyak 4.393 ekor dan Kecamatan Pengaron dengan jumlah sapi potong sebanyak 2.800 ekor.
"Banyaknya hewan ternak yang tersebar pada tiga kecamatan itu karena wilayahnya yang berada di kawasan perbukitan dan banyak ditumbuhi rumput sehingga cocok untuk penggembalaan sapi," ungkapnya.
Dikatakan, sebaran populasi sapi potong lainnya terdapat pada 14 kecamatan lain tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak disamping dua kecamatan lain yang sama sekali tidak terdapat sapi yang diternakan.
"Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Aluh-Aluh yang berada di kawasan pesisir sungai dan Kecamatan Kertak Hanyar yang merupakan kawasan perkotaan sehingga tidak cocok menjadi areal peternakan," ujarnya.
Sementara, populasi kerbau paling banyak terdapat di Kecamatan Aranio yakni 2.764 ekor atau mencapai 70 persen dari keseluruhan kerbau di kabupaten tersebut dan Kecamatan Simpang Empat sebanyak 839 ekor.
Ditambahkan, data sementara jumlah hewan ternak sapi dan kerbau itu masih diolah dan segera dilaporkan secara resmi ke BPS Provinsi Kalsel yang kemudian menyampaikan hasil pendataan ke BPS pusat.
"Makanya, data yang dihimpun petugas masih bersifat sementara dan jika ada hewan ternak lain yang belum terdata maka petugas bisa kembali turun ke lapangan melakukan pendataan," katanya.
Pendataan sapi dan kerbau yang dilakukan BPS melalui program PSPK bertujuan menyiapkan data dasar tentang jumlah dan sebaran serta nama dan alamat peternak untuk mendukung program swasembada daging sapi 2014.
/zal
Program itu dicanangkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama Kementerian Pertanian yang menjalin kerjasama dengan BPS untuk melakukan pendataan tersebut.*C
