Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pencemaran udara akibat tebalnya kabut asap yang menyelimuti Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan dalam pekan terakhir sudah diatas ambang batas dan mulai membahayakan bagi kesehatan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Eddy Yannor Idur di Amuntai Rabu mengatakan berdasarkan informasi instansi terkait kondisi pencemaran kabut asap sudah diatas ambang batas sehingga perlu antisipasi dampak yang ditimbulkannya.
"Segala aktivitas diluar rumah hendaknya dikurangi, khususnya anak-anak," Ujar Eddy.
Eddy meminta Dinas Pendidikan agar mengeluarkan surat himbauan keseluruh sekolah agar kegiatan belajar siswa diluar ruangan dibatasi dan dialihkan kedalam ruangan.
Eddy menegaskan, kabut asap yang sudah diatas ambang batas bisa mengancam kesehatan, seperti Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan kesehatan lainnya.
Akibat pekatnya kabut asap dalam satu pekan terakhir jumlah pasien penderita ISPA di puskesmas dan rumah sakit terus meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan drg Isnur Hatta menginformasikan hingga Agustus 2015 kemareb pasien Ispa yang rawat inap di puskesmas dan rumah sakit sebanyak 2039 orang, sebelumnya Juli 1692 orang pasien.
Isnur mengatakan sudah membagi-bagikan lebih dari 15 ribu masker atau alat pelindung pernafasan kepada masyarakat.
"Masker dibagikan kepada kerumah-rumah warga, pengguna jalan, instansi dan kesekolah-sekolah, termasuk jema'ah calon haji yang berangkat," kata Isnur.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Burhanuddin mengatakan kabut asap yang menyelimuti Wilayah HSU berasal dari luar daerah.
"Untuk Wilayah HSU hingga kini belum dilaporkan adanya pembakaran lahan atau pun kebakaran hutan," katanya.
Meski demikian, lanjut Burhanuddin BPBD bersama instansi terkait, pihaknya tetap waspada dan melakukan pengawasan agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi./Eddy Abdillah