Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia/INACA mengoptimalisasi kerja sama antarkementerian dan lembaga agar dapat memberikan kemudahan berupa aturan dan kebijakan yang mendukung industri penerbangan untuk tetap bertahan selama dan setelah pandemi.
"Kerja sama juga ditambah lagi dengan dukungan kebijakan stimulus ekonomi bagi pelaku industri penerbangan di Indonesia," kata Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan saat berbicara dalam Rapat Umum Anggota (RUA) INACA dengan tema Covid Risk Management & Recovery of Industry Managing Pandemic Risk and Mitigating Actions In The National Aviation Industry tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual.
Dikatakan selama dua tahun terakhir, pandemi COVID-19 memiliki efek yang signifikan dan langsung pada industri penerbangan dunia, termasuk pasar Indonesia serta industri pariwisata dalam negeri. Seperti yang diketahui bahwa penerbangan adalah tulang punggung pariwisata yang tidak dapat dipisahkan.
"Namun, yang membuat pihaknya optimis adalah menurut banyak analisis dari sumber global, dikatakan bahwa pemulihan industri penerbangan diprediksi mulai membaik pada awal 2022 untuk penerbangan domestik dan kembali ke level optimal pada 2024. Sedangkan untuk penerbangan internasional diprediksi mulai membaik pada akhir tahun 2023 dan kembali ke level optimal pada tahun 2026," katanya.
Denon juga menjelaskan bahwa ke depan, INACA bersama seluruh maskapai penerbangan dan Pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan harus fokus pada strategi mengelola risiko pandemi dan memulihkan industri sesegera mungkin.
"Oleh karena itu, kunci pemulihan industri penerbangan di Indonesia adalah program vaksinasi nasional," katanya.
Ketua Umum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid mengatakan INACA merupakan salah satu Anggota Luar Biasa Kadin Indonesia, merupakan satu-satunya Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional, yang sangat dibutuhkan peran sertanya dalam mendukung program-program pemerintah pada umumnya serta KADIN Indonesia pada khususnya.
Hal ini mengacu kepada visi pembangunan sektor transportasi dan logistik nasional yang tepat sasaran dan merata serta perbaikan kualitas sarana dan prasarana infrastruktur transportasi dan logistik, guna meningkatkan efisiensi penyaluran logistik dan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur yang ada.
Arsjad juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan program tersebut, Kadin Indonesia mengharapkan INACA dapat menjembatani terciptanya kolaborasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah, pemerintah daerah, lembaga keuangan dan dunia usaha sehingga dapat menjadi bagian pengembangan perekonomian, di berbagai sektor usai hantaman pandemi.
"Saya berharap kolaborasi dengan INACA dapat memperkuat peran Kadin sebagai mitra utama pemerintah dalam mendukung pencapaian program perbaikan moda transportasi nasional melalui berbagai skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha maupun skema lainnya," katanya.