Pelaihari (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Tanah Laut HM Rafiki Effendi mengatakan, pesatnya perkembangan pariwisata di Tanah Laut dalam beberapa tahun terakhir perlu dibarengi dengan hadirnya para pemandu wisata guna memudahkan para wisatawan berunjungan ke objek wisata di daerah tersebut.
"Pelatihan dan pengembangan pengetahuan kepada para pemandu wisata ini sebagai persiapan menyambut derasnya perkembangan pariwisata di Tanah Laut," ujar Kepala Dinas Pariwisata Tanah Laut HM Rafiki Effendi usai membuka acara bimbingan teknis (bimtek) pemandu wisata (tour guide), di Aula Sinar Hotel Pelaihari, Rabu (17/11).
Menurut dia, potensi wisata di Kabupaten Tanah Laut cukup besar dan beragam, sehingga menjadi peluang ekonomi bagi para pemandu wisata.
“Kami berharap bimbingan teknis ini bisa menjadi modal untuk memperkaya pengetahuan kepariwisataan oleh para pemandu wisata. Mereka disiapkan untuk membantu para wisatawan saat berada di objek wisata, sehingga tidak ada wisatawan kebingungan saat tiba di objek wisata,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata Dispar Tanah Laut Siti Mukaromah menjelaskan, kegiatan bimtek digelar selama dua hari itu merupakan lanjutan dari pelatihan pemandu wisata sebelumnya.
Selanjutnya para pemandu wisata, terabg dia, akan mendapatkan sertifikasi sebagai pemandu wisata di Kabupaten Tanah Laut.
“Para pelaku tour guide ini orientasinya bukan hanya sekedar penunjuk jalan wisatawan saja, tapi mereka juga mampu memberikan edukasi kepada wisatawan, terutama rambu-rambu yang harus dipatuhi saat berada di objek wisata, minimal edukasi tentang aktivitas-aktivitas yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan sosial budaya masyarakat sekitar objek wisata,” kata Siti Mukaromah.
Kegiatan bimtek, sambung dia, diikuti 30 orang peserta, terdiri dari perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Pengelola Objek Wisata Swasta, perwakilan pelajar dan unsur masyarakat.
Materi bimtek, tambahnya, disampaikan oleh perwakilan Dispar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Daerah Kalsel dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Kalsel.