Subang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapkan Program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 44 persen.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto mengatakan komoditas padi yang di panen mengalami peningkatan produktivitas.
Sebelum mengikuti program Makmur Pupuk Indonesia produksi rata-rata 5,5 ton per hektare, setelah bergabung menjadi 7,94 ton per hektare. Kenaikan produktivitas petani yang mengikuti program Makmur meningkat sebesar 44 persen.
"Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani. Perlu kami sampaikan juga, bahwa program Makmur ini mengedepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," kata Nugroho di Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin.
Program Makmur merupakan ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani nasional dalam berbudi daya. Pasalnya, dalam ekosistem tersebut, petani akan mendapatkan akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis serta jaminan offtaker dan asuransi.
Program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 44 persen. Hal ini terungkap dalam panen program Makmur untuk komoditas padi dilakukan di atas lahan seluas 35 hektare yang berada di Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Hamparan sawah ini merupakan lokasi pertama kalinya program Makmur diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021.
Program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare.
Adapun, komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
Realisasi program Makmur hingga September 2021, secara nasional telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 petani.