Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor optimistis provinsi yang dipimpinnya saat ini akan menjadi masa depan pangan nasional sekaligus penyangga pangan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Gubernur saat orasi ilmiah dengan judul Kalsel masa depan pangan nasonal dan IKN baru saat mendapatkan anugerah Doktor Kehormatan (Honoris Causa/ HC) dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kamis.
Menurut Sahbirin Noor, ada dua alasan mendasar kenapa mengangkat tema tersebut, karena masa depan semua negara di dunia bukan hanya soal ketersediaan energi tetapi juga ketersedian pangan.
Disampaikanya, pada tahun 2024 diperkirakan ada sekitar 205 ribu penduduk pindah ke IKN Kalimantan Timur dari kalangan ASN, legislatif, esksutif yudikatif dan TNI Polri.
Perpindahan penduduk tersebut, kata dia, tentunya memerlukan suplai pangan yang tidak sedikit disamping suplai kebutuhan lainnya.
"Kalsel mempunyai posisi strategis bukan hanya sebagai penyangga pangan tingkat nasional namun juga sekaligus sebagai penyangga pangan IKN baru," katanya.
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) resmi memberikan Doktor Kehormatan (Honoris Causa/ HC) kepada Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
Sahbirin Noor biasa disapa Paman Birin dinilai memiliki kontribusi besar terhadap pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia serta peningkatan sektor pertanian yang berkelanjutan.
Upacara penganugerahan gelar doktor HC yang dipimpin Rektor ULM Prof Dr Sutarto Hadi dan dihadiri istrinya, Hj Raudatul Jannah dan kerabat, Anggota DPR RI Rifqi Karsayuda, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK dan Sekda Prov Kalsel Roy Rizali Anwar.
Selain itu, seluruh Kepala Dinas Lingkungan Pemprov Kalsel dan Guru Wildan, serta tamu undangan lainnya di auditorium Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjar baru.
Sebelumnya, Rektor ULM Prof Dr Sutarto Hadi bersyukur dan bangga karena bertambah alumni ULM yakni Sahbirin Noor.
"Alhamdulillah kami bersyukur dan sebuah kebanggaan bagi kita semua," sebutnya.
Menurut Rektor ULM, Paman Birin merupakan orang kedua yang dianugerahi gelar doktor kehormatan setelah Nico Roozen pria asal Belanda.