Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang merosot ke posisi terendah satu bulan pada perdagangan Jumat pagi, di tengah meningkatnya kekhawatiran berbagai gangguan rantai pasokan di seluruh dunia dapat membuat inflasi melambung untuk periode yang lebih lama.
Pada perdagangan sesi pagi, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 1,91 persen menjadi diperdagangkan pada 28.879.01 poin.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas anjlok 2,09 persen, menghapus kenaikan yang dibuat setelah Perdana Menteri Yoshihide Suga menawarkan untuk mengundurkan diri pada 3 September.
Untuk minggu ini, Topix sejauh ini kehilangan 4,9 persen, di jalur untuk mencatat kerugian mingguan terbesar sejak pasar jatuh setelah wabah virus corona pada awal 2020.
“Sentimen sangat lemah. Investor mulai khawatir inflasi tidak bersifat sementara mengingat berbagai kendala pasokan. Itu berarti skenario ekonomi mereka membutuhkan tinjauan besar,” kata seorang ahli strategi di broker Jepang yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Tekanan harga-harga meningkat secara global karena kekurangan staf, kurangnya kapal, melonjaknya harga gas di Eropa dan kekurangan listrik di China.
Nitori kehilangan 5,9 persen setelah operator jaringan toko furnitur itu gagal mencapai perkiraan garis atas pasar dalam hasil kuartalannya.
Sumitomo Chemical juga merosot 4,6 persen setelah estimasi laba untuk kuartal yang berakhir September jauh dari ekspektasi pasar.
Produsen wafer silikon Sumco jatuh 3,2 persen setelah meluncurkan rencana untuk menjual 128 miliar yen (1,14 miliar dolar AS) saham baru buat mendanai peningkatan produksi wafer silikon.
Saham yang ditambahkan ke indeks Nikkei pada Kamis (30/9/2021) turun tajam sebagai reaksi terhadap kenaikan sebelum pencantuman dalam indeks.
Nintendo anjlok 5,2 persen, sementara Murata Manufacturing turun 4,6 persen dan Keyence, perusahaan terbesar kedua di Jepang berdasarkan kapitalisasi pasar, turun 2,4 persen.
Melawan tren, Toshiba terangkat 3,3 persen setelah aktivis hedge fund AS Elliott Management mengatakan memiliki saham "signifikan" di konglomerat industri Jepang tersebut.
Rakuten naik 3,1 persen setelah perusahaan e-commerce itu mengatakan sedang bersiap untuk mencatatkan unit perbankan daringnya.
Gree tidak diperdagangkan dengan tawaran yang melimpah dan tampaknya akan mencapai batas tertinggi pada penutupan setelah perusahaan game itu mengumumkan pembelian kembali saham secara besar-besaran.
Pasar tidak menunjukkan reaksi terhadap data sentimen bisnis tankan bank sentral Jepang.