Pelaihari (ANTARA) - Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Tanah Laut, Kalimantan Selatan H Akhmad Hairin mengatakan, lahan di wilayah Tanah Laut memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan tanaman pangan.
"Pemanfaatan lahan tersebut mulai dari pekarangan hingga budidaya tanaman pangan bernilai ekonomis,"ujar Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Tanah Laut Akhmad Hairin setelah membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) Posyandu Meja 6 Tanah Laut digelar Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan dan difasilitasi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Tanah Laut, di Gedung Balairung Tuntung Pandang Pelaihari, Kamis (23/9).
"Potensi lahan kita di daerah ini, jika ditambah dengan kualitas pemanfaatan dan perawatan maksimal, tidak menutup kemungkinan hasil tanaman pangan dapat dipasarkan tidak hanya pasar lokal, tetapi juga lewat ritel-ritel modern yang tersebar," ujar Hairin.
Sementara, Kepala DKP Kalsel Soekarno menekankan, selain cukup ketersediaan gizinya, tanaman pangan harus memenuhi keamanan ketika dikonsumsi.
"Masih ada masyarakat kita yang menggunakan pestisida saat merawat tanaman pangan, bahkan sorenya disemprot besok dijual. Itu kalau dikonsumsi oleh masyarakat, residu pestisida akan menumpuk di dalam tubuh,"ucap Soekarno.
Terpisah, Wakil I Tim Penggerak PKK Tanah Laut sekaligus sebagai salah satu narasumber Yati Oktoviana Abdi Rahman mengharapkan, agar Kader Pangan B2SA Posyandu Meja 6 se-Tanah Laut dapat menjalankan perannya secara optimal.
"Pangan B2SA ini masih belum banyak dikenal warga kita. Kehadiran Kader Pangan B2SA Posyandu Meja 6 diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan dalam mensosialisasikan Pangan B2SA kepada keluarga dan masyarakat sekitar,"pinta Yati.
Salah satu peserta Ati Normayanti dari Desa Ketapang mengungkapkan rasa syukur dapat mengikuti kegiatan tersebut.
"Alhamdulillah, terimakasih kepada Pemkab Tanah Laut telah mengundang kami. Acara ini dapat memberikan gambaran kepada kami bagaimana seharusnya menyediakan pangan bergizi dan seimbang. Kami siap menerapkan B2SA demi kemajuan desa agar tidak ada stunting maupun gizi buruk, " tutur Ati dengan gembira.
Acara tersebut menghadirkan dua narasumber lain yakni, Yanuar Pribadi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalsel dan Dedy Hatta Permana dari Praktisi Gizi Puskesmas Binuang.
Turut hadir pada acara tersebut Kepala DKPP Tanah Laut Rizayadi serta Kader Pangan B2SA Meja 6 Posyandu dari 11 kecamatan se-Tanah Laut.