Banjarmasin (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan melaksanakan Workshop dan Bimtek Pelaporan Tracer Study LLDikti dengan seluruh PTS se Kalimantan.
Sekretaris LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Dr Muhammad Akbar di Banjaramsin Kamis (23/9/2021) mengatakan, Tracer study menjadi salah satu poin penting dalam penilaian akreditasi PTS.
"Acara ini sangat penting untuk disimak dengan baik oleh seluruh peserta, karena menjadi salah satu prasyarat untuk bisa mendapatkan dan meningkatkan akreditasi PTS," katanya Akbar saat memberikan sambutan pada work shop secara virtual yang diikuti lebih dari 200 peserta perwakilan PTS se Kalimantan.
Tracer study adalah studi pelacakan jejak lulusan/alumni yang dilakukan kepada alumni 2 tahun setelah lulus.
Menurut Akbar, work shop tersebut dilaksanakan, berdasarkan surat Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang menyampaikan bahwa hanya ada 12 PTS dari LLDIKTI Wilayah XI
(terlampir) yang sudah menginput data lulusan di aplikasi tracerstudy.kemdikbud.go.id.
"Hingga kini baru 12 PTS di Kalimantan yang menginput pelaporan Tracer Study LLDikti bagi perguruan tinggi, sehingga acara ini sangat penting untuk diikuti dan disimak dengan serius," katanya.
Pada workshop dan bimtek ini, LLDIKTI Wilayah XI menghadirkan nara sumber antara lain Koordinator Bidang Penjaminan Mutu Dit Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Dikti Rahayu Retno Sunarni dan Ruddy Suhatril.
Menurut Retno, tracer study memiliki peran penting karena menjadi salah satu syarat dalam pemeringkatan akreditasi.
Menurut dia, sebelumnya, penilaian akreditasi banyak didasarkan pada pelaporan evaluasi kurikkulum, tetapi dengan kebijakan baru ini, syarat peringkat akreditasi juga diukur melalui laporan pelacakan jejak lulusan/alumni yang dilakukan kepada alumni 2 tahun setelah lulus.
Pelacakan tersebut, antara lain apakah lulusan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, yang diketahui dari pekerjaan dengan upah di atas UMR, menjadi wirausaha atau melanjutkan studi.
Pelaporan tersebut, kata dia, harus dilakukan dengan benar dan sesuai standar yang ditetapkan melalui standar minimal.
Berdasarkan pelaporan tersebut, kata dia, indikator kinerja LLDIKTI, kementerian dan PTS akan terukur dengan baik.
Retno mengungkapkan, Kemendikbud menargetkan, pada 2022 persentase kelulusan PTS yang bekerja dalam waktu satu tahun setelah lulus meningkat menjadi 65,72 persen dari sebelumnya 65,25 persen dan pada 2024 menjadi 66,70 persen.
Sedangkan persentase lulusan perguruan tinggi dengan gaji minimum 1,5X UMR naik menjadi 36 persen dari sebelumnya hanya 33 persen dan 2024 menjadi 44 persen.
LLDIKTI XI fasilitasi workshop dan bimtek pelaporan "Tracer Study" PTS se Kalimantan
Kamis, 23 September 2021 13:33 WIB
Hingga kini baru 12 PTS di Kalimantan yang menginput pelaporan Tracer Study LLDikti bagi perguruan tinggi, sehingga acara ini sangat penting untuk diikuti dan disimak dengan serius