Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ratusan narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) narkoba Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan diberikan siraman rohani berupa ceramah agama oleh guru besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin Prof Mujiburrahman.
Pemantauan Antara, Selasa sore, nuansa bulan suci Ramadhan 1436 Hijriah cukup terasa di lapas narkoba kelas II-A satu-satunya di Kalimantan Selatan tersebut.
Ratusan narapidana di lapas tersebut terlihat penuh suka cita menyambut pelaksanaan buka puasa bersama yang diselenggarakan pihak Kementerian Hukum dan Ham Kantor Wilayah Kalsel dan pihak Lapas setempat.
Mereka terlihat khusu mendengarkan ceramah agama yang disampaikan Pembantu Rektor IAIN Antasari itu, diantaranya berpesan dengan para napi, agar menjalankan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya, meski musibah dan cobaan sedang dialami dengan hidup di dalam penjara.
"Sebab momen ini sangat baik untuk intropeksi diri, dan mendekatkan diri sama yang kuasa, agar nantinya saat bebas bisa menjalani hidup dengan baik di masyarakat, hingga tidak lagi terjerumus dalam lembah narkoba," tuturnya.
Dia meminta, agar para napi tetap bersemangat menjalani hidup dan berusaha merubah prilaku dan diri agar nantinya bisa dibanggakan keluarga, sebab setiap manusia tidak luput dari kesalahan, namun tidak selalu terjerumus di lubang yang sama.
"Nanti kalau sudah keluar atau bebas, bisa-bisa lah merubah diri, buat keluarga bangga," pesannya.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkoba Karang Intan Kalsel Hom Hafil mengungkapkan, bahwa kegiatan Ramadhan dilaksanakan di lapasnya, para napi selain melaksanakan sholat berjamaah lima waktu, juga melaksanakan sholat sunnah taraweh.
"Setelah itu mereka juga melaksanakan tadarus Al-Quran, selain sebelumnya buka puasa bersama di Mesjid ini," ujarnya.
Dia mengakui, bahwa tidak semua napi dibebaskan untuk menjalankan ibadah sholat taraweh di mesjid komplek Lapas, namun yang dinilai sudah memiliki kebaikan diri dan keinsyafan, dan akan bebas.
Kepala Divisi Lembaga Pemasyarakatan Kanwil Kemunkumham Kalsel Harun Sulianto mengungkapkan, bahwa Lapas ini kini dihuni lebih 800 orang narapidana, dan ini melebihi kafasitas.
"Sehingga perlu penanganan baik untuk ketertibannya, dan langkah-langkah seperti pendekatan keagamaan ini sangat efektif bagi para napi kita," bebernya.