Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 51 Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik negeri maupun swasta di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, siap menampung 10.000 lulusan sekolah dasar yang lulus pada 2015 ini.
Panitia penerimaan siswa baru tingkat SLTP Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Sahnan di Banjarmasin, Senin, mengatakan sekolah yang siap menampung lulusan SD tersebut terdiri atas 34 sekolah negeri dan 17 sekolah swasta.
"Pendaftaran dibuka mulai hari ini (29/6) hingga tiga hari, jadi kita belum bisa memprediksi bagaimana pemerataan penerimaan siswa masing-masing sekolah," katanya.
Adapun ketentuan pendaftaran, tambah Sahnan, hanya boleh satu kali mendaftar dengan tiga pilihan sekolah yaitu pilihan satu dan dua negeri atau swasta dan pilihan tiga untuk sekolah swasta.
Selanjutnya, untuk mendaftar calon peserta didik datang langsung ke sekolah atau tempat pendaftaran yang melaksanakan PPDB "online" bersama dengen orang tua atau wali siswa.
Kendati rata-rata nilai kelulusan sekolah di Kota Banjarmasin turun menjadi rangking lima se-Kalsel, namun persaingan masuk SMP favorit jauh lebih ketat dibanding tahun sebelumnya.
Pada pendaftaran hari pertama, beberapa SMP favorit seperti SMP I dan SMP 2, rata-rata nilai siswa yang mendaftar dengan NEM terendah adalah 26.
Beberapa orangtua siswa yang NEM anaknya kurang dari 25, mengaku, lebih baik menunggu hari terakhir untuk mendaftar sambil melihat pergerakan nilai yang diterima di sekolah favorit.
Penerimaan siswa baru, dimulai pada 29 Juni hingga 1 Juli 2015, pukul 08:00 Wita hingga pukul 12.00 Wita, setelah pendaftaran berakhir, maka para siswa bisa melihat pergerakan penerimaan secara terbuka atau "online".
"Biasanya pada hari pertama, pendaftaran akan didominasi siswa dengan nilai tinggi, karena mereka yakin diterima di sekolah favorit," kata salah seorang guru.
Bagi siswa yang merasa ragu-ragu untuk diterima di sekolah yang diharapkan, akan memilih strategi menunggu, dan melihat pergerakan nilai sekolah yang diharapkan, hingga hari terakhir.
"Pergerakan nilai dan siswa yang diterima di sekolah bisa dipantau secara langsung, sehingga memudahkan siswa untuk menentukan sekolah yang mungkin bisa menerima nilai hasil UN yang didapat," kata salah seorang orangtua siswa.