Rantau (ANTARA) - Layanan tes PCR mandiri atau berbayar di Kabupaten Tapin, dihentikan untuk sementara karena ketersediaan reagen atau cairan untuk deteksi COVID-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) terbatas.
Kepala RSUD Datu Sanggul dr. Milhan di Rantau, Sabtu, mengungkapkan tes PCR mandiri untuk sementara ditiadakan.
"Bukan distop, tapi ditunda sementara, karena persediaan reagen di distributor menipis," ungkapnya.
Mempertimbangkan itu, dikatakannya pihak rumah sakit lebih mengutamakan PCR untuk deteksi COVID-19 untuk masyarakat Tapin.
"Jadi diutamakan untuk para pasien yang kemungkinan gejala covid, kontak erat atau hasil tracing dan tracking," jelasnya.
Dia tidak bisa memprediksi kapan cairan itu bisa didapatkan dari distributor, dikatakannya apabila reagen itu terpenuhi maka layanan PCR mandiri akan dibuka kembali.
Tercatat, capaian kasus COVID-19 dari Rabu, (14/7) angka positif 1.240, sembuh 1.166, dirawat 26 dan korban meninggal 48 orang.
Sedangkan, Sabtu, (21/8) angka positif meningkat ke angka 2.194, masih dirawat 178, sembuh 1.936 dan korban meninggal 80 orang.
Jadi, selama 39 hari itu saja ada 954 warga Tapin dikonfirmasi terjangkit COVID-19 dan menewaskan 32 orang.
Tes PCR mandiri di Tapin terpaksa ditiadakan sementara
Minggu, 22 Agustus 2021 14:15 WIB