Banjarmasin (ANTARA) - Polda Kalimantan Selatan menerapkan Kurikulum Presisi dalam mencetak sebanyak 524 siswa calon Bintara Polri yang kini mengikuti pendidikan di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) di Banjarbaru.
"Mulai tahun ini Kurikulum Presisi diterapkan
sebagai penjabaran program transformasi Polri yang presisi," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, Kurikulum Presisi menjawab tantangan Polri berkaitan dengan pembangunan karakter kebangsaan, hakekat fungsi Polri, kebhinekaan termasuk menjawab tantangan perubahan sosial kehidupan masyarakat dalam revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0.
Seluruh anggota Polri kini harus berkarakter Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) sebagaimana yang digelorakan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Rikwanto juga menjelaskan pendidikan pembentukan Bintara Polri pada tahun ini memiliki beberapa kekhususan dalam penyelenggaraannya, sehingga memerlukan antisipasi dan kesiapan secara khusus pula untuk pelaksanaannya.
Pertama, pendidikan dilaksanakan dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga seluruh rangkaian kegiatan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kemudian tahun ini pula diselenggarakan secara bersamaan pendidikan reguler dengan sumber pembiayaan APBN dan pendidikan hibah dengan sumber pembiayaan APBD.
Diketahui pemda membantu dalam program pembinaan para pemuda-pemudi di daerahnya yang disiapkan menjadi anggota Polri.
Program sokongan untuk rekrutmen calon anggota Polri di Polda Kalsel itu sebagai wujud investasi dalam bidang sumber daya manusia (SDM).
Untuk itu, putra-putri Kalimantan Selatan dapat berbakti untuk daerah ini melalui pengabdian sebagai anggota Polri.