Wakil Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi Kesehatan, H Iberahim Noor SE mengungkapkan itu melalui WA-nya, Rabu (14/7) malam.
Wakil rakyat dari Partai NasDem tersebut mengungkapkan itu sesudah Komisinya rapat bersama direksi/manajemen RSJ Sambang Lihum, Rabu (14/7) siang.
"Ketika rapat tersebut, pihak RSJ Sambang Lihum menerangkan, bahwa mereka membutuhkan dana sekitar Rp1,5 miliar untuk penyelesaian ruang Unit Gawat Darurat (UGD)," ungkapnya menjawab Antara Kalsel.
Selain itu, RSJ Sambang Lihum yang berada di luar kota atau Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar tersebut belum mempunyai gedung tempat obat.
Oleh sebab itu mereka kesulitan menyimpan/menempatkan obat-obatan sebagaimana mestinya, kutip wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut.
Karenanya anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut menaruh perhatian serius terhadap kedua permasalahan pada RSJ Sambang Lihum yang merupakan rujukan dari 13 kabupaten/kota seprovinsi itu.
Bahkan keberadaan RSJ Sambang Lihum yang saat pembangunannya berada di kawasan hutan galam (pohon/tumbuhan basah) itu juga menjadi rujukan provinsi tetangga yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Kita berharap kebutuhan RSJ Sambang Lihum itu bisa segera terpenuhi. Mudah-mudahan dalam perubahan APBD Kalsel 2021 jika memungkinkan. Namun tidak menutup kemungkinan pula bantuan dari pemerintah pusat," ujarnya.
"Tetapi paling tidak pada APBD Kalsel Tahun 2022 bila anggaran memungkinkan, mengingatkan kondisi pandemi COVID-19 cukup mempengaruhi terhadap pendapatan daerah," demikian Iberahim Noor.
Bersamaan dengan RSJ Sambang Lihum, Komisi IV juga rapat bersama manajemen Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Drs H Gusti Hasan Aman Banjarmasin yang milik Pemprov Kalsel.
