Banjarmasin,(Antaranews Kalsel)- Kabid Energi Dinas Pertambangan dan Energi Provensi Kalimantan Selatan Joko Winarno mengungkapkan, telah dikembangkan energi biogas atau gas metan yang dihasilkan dari eceng gondok yang merupakan tumbuhan parasit di sungai.
Menurut dia, di Banjarmasin, Rabu, pengembangan energi biogas dari eceng gondok atau dikenalnya di daerah ini dengan sebutan ilung dipusatkan di daerah Amuntai, Hulu Sungai Utara (HSU), persisnya di daerah Danau Panggang.
Dia mengatakan, bahwa program ini dari pemerintah provensi yang dikerjasamakan dengan pemerintah daerah setempat untuk memanfaatkan tumbuhan eceng gondok yang teramat banyak memenuhi sungai di sana, guna dihasilkan energi biogas atau gas metan.
"Layaknya gayung bersambut, Pemda HSU sangat mendukung demikian juga masyarakatnya atas program ini, hingga lancar berjalan," tuturnya.
Dia mengungkapkan, program pemanfaatan sampah sungai eceng gondok yang dikubur untuk menghasilkan energi biogas atau gas metan sudah berhasil, namun skalanya masih kecil.
Karenanya, ungkap Joko, program ini akan dikembangkan lagi nantinya lebih besar, terlebih bahan baku eceng gondok sangat kaya di daerah ini.
Hal demikian, ujar dia, dapat dilihat hampir di setiap sungai di daerah ini terdapat tumbuhan eceng gondok, dan keberadaannya menutupi permukaan sungai hingga dianggapnya sampah sungai.
Sebagaimana diketahui, tutur Joko, tumbuhan sungai eceng gondok ini sangat cepat sekali berkembang di permukaan air sungai, khususnya perkembang biakannya di sungai pahuluan atau hulu sungai, karenanya masyarakat menganggapnya sampah sungai yang perlu disingkirkan.
"Dulunya masalah kan, dengan adanya program ini bisa dimanfaatkan untuk penghasil energi biogas, sebagaimana kotoran sapi," paparnya.
Dan Joko memastikan, masyarakat akan sangat terbantu dengan adanya program ini karena menjadi sumber energi alternatif bahkan ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar minyak,� tanah atau kayu untuk memasak.
Bahkan selanjutnya nanti, tutur dia, kemungkinan untuk bisa digunakan energinpembangkit listrik rumah tangga akan bisa terwujud.
"Karenanya, program ini penting dikembangkan betul di masyarakat, tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat sendiri," demikian ujar Joko.